Mohon tunggu...
Atiqah Rachayna L
Atiqah Rachayna L Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, 20107030101 Assalamualaikum ... selamat datang di akun tulisan ku yang masih tahap belajar ini, akun ini di buat untuk memenuhi tugas dan semoga dapat memberikan manfaat untuk semua hehe

Hobi : Membaca, dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Hidangan Makanan dan Minuman Keluarga Kerajaan Korea Selatan

7 Maret 2021   19:35 Diperbarui: 7 Maret 2021   23:21 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: wowkeren.com/gambar MAMA ataua Ratu dalam drama Mr.Queen.

Korea Selatan - Selain identik dengan demam kpop dan k-dramanya, Korea Selatan juga terkenal dengan Korean Food nya juga. Salah satu Korean Food nya yang menarik perhatian pecinta Hallyu Wave adalah hidangan makanan dan minuman para keluarga kerajaan Korea Selatan atau bisa di sebut dengan Korea Royal Cuisine merupakan hidangan yang dipersembahkan kepada para Raja.

Jika anda pernah menonton atau menjadi penggemar drama Korea yang bertemakan kerajaan-kerajaan Silla, Goryeo, ataupun Joseon, seperti drama Moonlovers, Mr.Queen yang baru-baru ini tengah viral, Jawel in the Palace dan lain-lain. Tentu kalian tidak asing dengan adegan seperti perayaan, makan bersama, ataupun sang raja yang memakan hidangannya.

Dilansir dari situs Visit. Korea budaya menghidangkan makanan dan minuman kepada Raja ini berawal pada masa Dinasti Joeson. Dinasti Joeson sendiri adalah sebuah kerajaan yang didirikan oleh Raja Taejo setelah runtuhnya Dinasti Goryeo pada tahun 1392. Hidangan makanan dan minuman untuk raja pada masa itu dipersiapkan langsung oleh para koki-koi handal dan juga dengan bahan-bahan yang berkualitas baik yang dikumpulkan dari seluruh negeri, lalu di hidangkan kepada sang raja.

Dilansir dari web Kompas.com resep hidangan kerajaan terutama untuk raja itu diwariskan oleh para koki sebelumnya dan tertulis pada catatan kerajaan. Catatan tersebut berisi tentang menu sehari istana Dinasti Joeson yang dapat ditemukan di "Wonhaeng Eulmyo Jeongni Uigwe" atau Royal Protocols on a King's Procession yang ditulis pada tahun 1795.

Berbagai jenis hidangkan untuk raja atau pun keluarga kerajaan lainnya, setidaknya ada 12 menu yang wajib dihidangkan, yakni :

Pertama. Guksu.

Guksu atau myeon ini merupakan sejenis mie yang terbuat dari tepung gandung atau buckwheat. Guksu biasanya disajikan dengan kuah kaldu sapi atau ikan teri jernih, lalu ditambah paeju, peterseli Jepang dan rebung atau tunas yang masih muda yang tumbuh dari akar bambu. Biasanya, Guksu ini identic dengan perjamuan.

Dua, Mandu dan Ddeokguk. 

Mandu dan Ddeokguk juga bisa disebut dengan Tteok Mandu Guk. Hidangan ini merupakan sup pangsit dengan kue beras. Bahan dari kulit Mandu ini terbuat dari tepung gandum atau buckwheat. Hidangan ini bisanya disajikan saat perayaan tahun baru.

Tiga, Jjim.

Jjim sendiri memiliki arti makanan yang cara membuatnya dengan direbus atau di kukus. Jjim ini merupakan hidangan berbahan daging,ikan, atau ayam lalu di variasikan dengan berbagai macam sayuran hingga menjadi Galbi Jjim atau Iga Sapi yang direbus. Biasanya, hidangan ini menjadi hidangan utama.

Empat, Sura.

Sura merupakan hidangan mangkuk utama yang berisi nasi dan biji-bijian. Ada 2 jenis Sura, yakni Sura Putih dan Sura Merah. Sura Putih merupakan beras yang ditanak tanpa ada tambahan apapu, sedangkan untuk Sura Merah adalah beras yang ditanak dengan campuran air kacang merah.

Lima, Saengchae.

Saengchae merupakan sebuah salad yang diberi bumbu cabari, garam, bawang putih, dan bawang merah. Bahan utama dari hidangan ini adalah lobak korea dengan cita rasa manis, renyah, dan juicy.

Enam, Hoe.

Hidangan ini berupa irisan tipis dari ikan atau daging Sapi. Hoe atau jika dibaca menjadi Hei atau ei pendek biasanya dihidangkan dengan diberi campuran cuka yang ditambahkan sebagai menciptakan rasa yang asin.

Tujuh, Sinseollo.

Arti dari Sinseollo adalah sebuah mangku atau panci. Nah di dalam Sinseollo ini terdapat berbagai macam jenis makanan, seperti daging, ikan, ataupun sayuran yang dimana akan dimakan secara bersamaan dengan kuah kaldu.

Delapan, Gujeolpan. 

Gujeolpan memiliki arti piring yang terbagi Sembilan  merupakan hidangan yang terdiri dari beberapa sayuran dan dan daging yang dijadikan satu dalam lapisan sebuah penekuk. Biasanya hidangan  ini disajikan pada saat sebuah perayaan, sepeti pernikahan.

Sembilan, Jang.

Jang merupakan sebuah saus dari keledai yang biasanya disandingkan dengan berbagai jenis hidangan lainnya. Nah, saus keledai ini di Korea ada dua jenis, yang pertama adalan Yang-Jo-Gan-Jang yang merupakan saus keledai berbahan alami, sedangkan untuk Jin-Gan-Jang dibuat secara kimia.

Sepuluh, Jeonyuhwa.

Merupakan sebuah pancake Korea yang merupakan arti dari kata Joen. Terbuat dari tepung, irisan sayur yang tipis, unggas atau makanan laut, setelah itu adonannya digoreng di atas minyak yang panas.

Sebelas, Gui.

Gui merupakan olahan daging yang di panggang dan di bumbui. Bahannya terdiri dari rumput laut, daging sapi, akar tanaman deodeok ccofonopsis lanceolata, ikan, sayuran, jamur, dan akar tanaman deureub Aralia elata seemann.

Dua belas, Teh Korea.

Hidangan Teh ternyata tak hanya di pakai oleh bangsawan Eropa loh. Kerajaan Korea dulu seperti Dinasti Silla, Goryeo, ataupun Joseon juga memiliki sebuah tradisi yakni minum Teh dengan berbagai jenis. Namun, untuk hidangan Teh khusus raja, biasanya menggunakan buah-buahan segar.

 

Dari ke dua belas hidangan di atas, tentu nya tidak bisa selamanya dijadikan sebagai patokan sebuah hidangan kerajaan. Karena pada dasarnya selera manusia berbeda, tentu semua hidangan kerajaan, terutama untuk raja harus sesuai dengan selera dan etika yang ada.

Di kutip dari web. Korea.paduanwisata.id, sebagai contoh, Raja Gojong dari Dinasti Joseon pada masa periodenya, ia bukanlah seseorang yang memiliki selera makanan pedas dan asin. Lalu, Raja Sunjong yang memerintah pada tahun 1907-1910, ia memyukai makanan yang lembu dan tidak asin, seperti hwangbokkitang atau sup dengan potongan daging sapi berbentuk dadu, atau Raja Sujong juga menyukai kkakdugi, yaitu kimchi yang berbahan lobak.

Meskipun di dalam keluarga kerajaan, sebuah hidangan pun memiliki etika dan peraturannya sendiri, bahkan tak jarang di katakana boros, Namun, semua itu memiliki makna nya tersendiri. Biasanya makanan yang dihidangkan tersebut mencerminkan kondisi masyarakat saar itu, sehingga melalui hidangan tersebut keluarga keraan dan raja dapat mengetahui kondisi terkini masyarakatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun