Mohon tunggu...
Atikah
Atikah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sosialisasi Ecobrick dengan Kader Posyandu Desa Candigaron

7 Desember 2022   22:10 Diperbarui: 7 Desember 2022   22:17 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh hasil produk ecobrick berupa dingklik (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Saat ini, produksi sampah plastik di Indonesia semakin melonjak. Masyarakat semakin sulit terlepas dari penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut memiliki dampak pada tercemarnya lingkungan karena sampah plastik yang menumpuk dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk terurai secara alami. Terlebih lagi penggunaan plastik yang hampir tidak bisa dikendalikan, menyebabkan terus bertambahnya produksi sampah plastik.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan bahwa total sampah nasional pada tahun 2021 mencapai 68,5 juta ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 17 persen, atau sekitar 11,6 juta ton, merupakan sampah plastik. Jumlah itu mengalami peningkatan dari tahun 2010 yakni dari 11 persen menjadi 17 persen pada tahun 2021.

Melihat permasalahan di atas, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) GIAT 3 di Desa Candigaron, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang berupaya mencari solusi dengan mengadakan kegiatan sosialisasi pemanfaatan sampah plastik menjadi ecobrick.

Menurut etimologi, ecobrick berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu ecology dan brick. Dua kata ini jika digabungkan menjadi ecobrick yang dapat diartikan sebagai bata ramah lingkungan. Ecobrick merupakan teknik pengelolaan sampah plastik yang terbuat dari botol plastik bekas yang di dalamnya diisi berbagai sampah plastik hingga penuh dan padat. Ecobrick ini dapat dijadikan meja, kursi, bahan bangunan dinding, menara, panggung kecil, pagar, dan fondasi taman bermain sederhana bahkan rumah.

Produk ecobrick berupa dingklik (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 
Produk ecobrick berupa dingklik (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Kegiatan sosialisasi ecobrick ini dilaksanakan di Dusun Garon, Desa Candigaron, tepatnya di Pustu (Puskesmas Pembantu), pada hari Selasa, 22 November 2022. Dalam pertemuan rutin yang dihadiri oleh ibu-ibu kader Posyandu Desa Candigaron ini, mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Candigaron mengajak masyarakat melalui kader Posyandu untuk ikut berpartisipasi dalam rangka mengurangi serta mendaur ulang sampah plastik di Indonesia.

Adapun serangkaian acara dalam kegiatan ini diawali dengan memaparkan bagaimana permasalahan sampah plastik di Indonesia yang makin tidak terbendung dan kerusakan lingkungan yang disebabkan hal tersebut. Kemudian mahasiswa memberikan solusi berupa pemanfaatan sampah plastik menjadi ecobrick. Hingga cara pembuatan ecobrick itu sendiri. Sebagai contoh, produk ecobrick yang dibuat oleh mahasiswa adalah kursi kecil atau dingklik.

Contoh hasil produk ecobrick berupa dingklik (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Contoh hasil produk ecobrick berupa dingklik (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Cara pembuatannya sangatlah sederhana yaitu sampah plastik dicuci hingga bersih lalu dikeringkan. Kemudian dipotong berukuran kecil dan dimasukkan ke dalam botol air mineral bekas. Setelah itu, tekan sampah plastik menggunakan tongkat hingga botol terisi penuh dan padat. Untuk botol berukuran 600 ml memiliki berat minimum 200 gram. Botol-botol yang sudah terisi penuh itu kemudian digabungkan dengan cara direkatkan menggunakan lem tembak. Untuk membuat sebuah dingklik, kurang lebih memerlukan sembilan botol ecobrick.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui kader Posyandu bahwa sampah plastik pun juga memiliki nilai estetika bahkan nilai komersial jika diolah dengan baik serta menarik. Selain itu, agar bersama-sama mengurangi penggunaan plastik agar lingkungan sekitar tetap terjaga dan tidak tercemar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun