Keterampilan membaca dan menulis siswa sekolah dasar menjadi dasar dalam pembelajaran membaca dan menulis. di kelas berikutnya. Karena keterampilan latar belakang yang berikutnya, keterampilan membaca dan menulis dasar sangat memerlukan perhatian khusus dari guru, jika landasannya tidak kuat maka pada keterampilan membaca dan menulis tingkat lanjut siswa akan kesulitan untuk memperoleh keterampilan membaca dan menulis yang memadai. Siswa yang tidak dapat membaca dan menulis dengan baik mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran semua mata pelajaran.Â
Selain itu, siswa kesulitan menangkap dan memahami informasi yang disajikan dalam berbagai buku teks. Hal ini mempengaruhi proses belajarnya dan membuat mereka lebih lambat dibandingkan teman lainnya. Kemampuan dan kecintaan membaca dan menulis harus dikembangkan sejak dini. Untuk meningkatkan kemampuan dan kenikmatan membaca dan menulis pada masyarakat harus dimulai secara bertahap. dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Kegiatan yang berkaitan dengan masalah ini termasuk dalam pengajaran dasar membaca dan menulis, khususnya di kelas 1 atau 2 sekolah dasar.Â
Dalam kondisi normal, pengajaran awal membaca dan menulis berjalan lancar, sehingga siswa mudah memahami apa yang dibaca dan dipelajarinya. Namun tidak jarang banyak permasalahan yang terjadi pada literasi dini. Ada siswa yang lancar berbicara dan tidak mempunyai hambatan dalam belajar membaca, namun ada pula yang tidak atau tidak bisa membaca. Di bawah ini kami menjelaskan beberapa permasalahan dalam membaca dan menulis awal yang dihadapi seorang penulis di bidang ini.
Permasalahan dalam memulai membaca di Sekolah Dasar
 ditemukan permasalahan dalam memulai membaca yaitu ada seorang siswa laki-laki yang belum mampu membaca kata dan kalimat dengan lancar, terkadang guru harus melakukan itu. Berkali-kali menyuruh anak membaca, namun tidak menimbulkan efek sedikitpun pada anak. Anak diam dan tidak mendengarkan perintah guru. Hal ini menimbulkan rasa dendam antar siswa yang lain, yang kemudian berdampak pada siswa tersebut. mengolok-olok siswa lain. Anak juga tidak ingat huruf A-Z. Lalu permasalahan saat mulai menulis yaitu seorang siswa laki-laki diberi tugas menulis kata. gurunya menyebutkan. Pada tulisan anak tidak ada bunyi sama sekali, menurut pengakuan guru, anak mengingat huruf A sampai Z.  Namun lain halnya jika guru menyuruh anak menyalin kata-kata yang ada di buku teks atau untuk pekerjaan, maka Tulisan anak dapat ditafsirkan oleh guru. Selain itu, anak mempunyai daya ingat yang lemah dan perilakunya mencerminkan siswa yang kurang disiplin karena ingin mengganggu teman-temannya..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI