Mohon tunggu...
Muhamad athila fahreza
Muhamad athila fahreza Mohon Tunggu... Mahasiswa pmi

Hobi:berenang Keperibadian:senang senang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Habitat dan relung ekologis daya lingkungan

15 April 2025   23:36 Diperbarui: 15 April 2025   23:36 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam ekologi, terdapat beberapa konsep penting untuk memahami interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya:

1. Habitat:
Habitat adalah tempat atau lingkungan fisik di mana suatu organisme atau populasi secara alami hidup dan berkembang biak. Habitat menyediakan sumber daya yang dibutuhkan organisme untuk bertahan hidup, seperti makanan, air, tempat berlindung, dan ruang untuk beraktivitas. Contoh habitat adalah hutan, padang rumput, danau, atau laut.

2. Ruang Ekologis (Niche):
Ruang ekologis, atau relung ekologi, menggambarkan peran dan posisi suatu spesies dalam ekosistemnya. Ini mencakup tidak hanya tempat fisik di mana spesies itu hidup (habitat), tetapi juga bagaimana spesies tersebut berinteraksi dengan faktor biotik (makhluk hidup lain) dan abiotik (lingkungan fisik dan kimia) di sekitarnya. Ruang ekologis mencakup pola makan, waktu aktivitas, kebutuhan sumber daya, dan pengaruhnya terhadap ekosistem. Analogi sederhananya, jika habitat adalah "alamat" suatu spesies, maka ruang ekologis adalah "profesi" atau "gaya hidup" spesies tersebut di alamat itu.

3. Daya Lingkungan (Carrying Capacity):
Daya lingkungan adalah kemampuan suatu lingkungan untuk menopang kehidupan sejumlah maksimum individu suatu spesies dalam jangka waktu yang tidak terbatas, dengan sumber daya yang tersedia. Daya lingkungan dibatasi oleh ketersediaan sumber daya esensial seperti makanan, air, ruang, dan tempat berlindung. Jika populasi melebihi daya dukung lingkungannya, akan terjadi persaingan sumber daya yang meningkat, yang dapat menyebabkan penurunan populasi akibat kekurangan makanan, penyakit, atau peningkatan predasi.

Faktor Pembatas:
Ketersediaan sumber daya dalam suatu habitat tidak selalu melimpah. Faktor pembatas adalah variabel lingkungan yang paling membatasi pertumbuhan, kelimpahan, atau distribusi suatu populasi dalam suatu ekosistem. Faktor pembatas bisa berupa faktor fisik (seperti suhu, cahaya, air, nutrisi), faktor kimia (seperti salinitas, pH), atau faktor biologis (seperti persaingan, predasi, penyakit). Identifikasi faktor pembatas penting untuk memahami mengapa suatu spesies dapat atau tidak dapat hidup di suatu habitat dan untuk memprediksi bagaimana perubahan lingkungan dapat mempengaruhi populasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun