Mohon tunggu...
Athaya Wiratri H.
Athaya Wiratri H. Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Mahasiswi

.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apa Korelasi antara Motivasi dan Semangat Kerja?

31 Juli 2021   03:34 Diperbarui: 31 Juli 2021   03:38 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Motivasi kerja pada kinerja karyawan menjadi sumber penting dalam menggerakan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Pengaruh motivasi terhadap karyawan tentunya sangat penting untuk menjadi penggerak perusahaan. Motivasi tersebut akan mendorong mereka melakukan tugas dan tanggung jawab yang diberikan dengan mengerahkan kemampuan yang maksimal.

Motivasi mengacu pada kekuatan yang berasal dari luar maupun dalam seseorang yang dapat membangkitkan antusiasme untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.

Biasanya motivasi terbentuk dari sebuah keinginan untuk memenuhi suatu kebutuhan. Setiap manusia tentunya memiliki kebutuhan dasar seperti uang, pakaian, prestasi, dan keuntungan lain. 

Untuk mencapai hal tersebut akan muncul rasa keinginan untuk mendapatkannya sehingga mereka fokus untuk memenuhi kebutuhannya. Setelah seseorang mengetahui apa yang dibutuhkan, mereka akan melakukan action untuk mencapai kebutuhan tersebut dan akan mengusahakan kebutuhan mereka tercapai. Selain itu motivasi bisa didasari dengan reward yang akan diberikan bisa berupa intrinsik (berbentuk pujian, keuntungan, prestasi, dll) maupun ekstrinsik (kenaikan gaji, promosi, fasilitas yang diberikan, dll).

Karena kebutuhan adalah sumber internal yang menjadi dorongan seseorang untuk memotivasi perilaku, terdapat beberapa teori berbasis kebutuhan yang mendasari kebutuhan yang memotivasi seseorang yang tertulis pada buku The Leadership Experience (2018) yaitu.

Maslow's Hierarchy of Needs Theory

Teori psikologi ini dikenalkan oleh Abraham Maslow. Ia mengusulkan bahwa manusia termotivasi oleh berbagai tingkat kebutuhan dari yang paling dasar hingga yang harus terpenuhi. Maslow telah mengidentifikasi 5 tingkat umum kebutuhan untuk motivasi:

  • Physiological needs: kebutuhan fisiologis yang mendasari kehidupan manusia termasuk makanan, minuman, tempat tinggal, dan oksigen. Dalam perusahaan kebutuhan ini dapat dicerminkan dengan memberikan gaji pokok yang memadai untuk kelangsungan hidup mereka.
  • Safety needs: kebutuhan kemanan (fisik dan mental) yang terjamin serta kebebasan dari ancaman. Dalam rantai perusahaan, yang mereka bisa berikan adalah dengan jaminan keselamatan dan kesehatan pekerja (K3), pekerjaan yang aman, dan tunjangan tambahan,
  • Belongingness needs: kebutuhan untuk merasakan kasih saying dan perasaan diterima oleh teman maupun lingkungan, dicintai, dan kebutuhan sosial. Kebutuhan tersebut dalam organisasi bisa diberikan dengan membuat lingkungan kerja yang sehat sehingga memberikan anggota kesempatan untuk bersosialisasi dan berpartisipasi dalam team sehingga terjalin hubungan yang positif antar rekan maupun dengan atasan.
  • Esteem needs: Kebutuhan untuk dihargai yang akan meningkatkan citra diri positif untuk pengakuan dan penghargaan dari orang lain. Dalam organisasi, kebutuhan penghargaan guna meningkatkan motivasi kerja mereka. Bisa dilakukan dengan memberi pengakuan atas kontribusi yang baik dalam organisasi dengan penghargaan dan juga promosi.
  • Self-actualization needs: kategori kebutuhan akan aktualisasi diri, mewakili kebutuhan untuk mengembangkan diri seseorang secara maksimal sehingga menjadi orang yang lebih baik. Kebutuhan ini dalam organisasi bisa diberikan dengan memberikan kesempatan bagi anggota untuk tumbuh dan berkembang dengan memfasilitasi pelatihan untuk pekerjaan mereka.

Two Factor Theory

Teori psikologi yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg berisikan teori motivasi yang berbasis motivasi kerja yang terkait dengan pekerjaannya. Apabila anggota tidak puas maka mereka tidak akan memberikan hasil pekerjaan yang sempurna. Terdapat 2 gagasan faktor yang mempengaruhi motivasi kerja.

  • Hygiene factors

Faktor yang memunculkan rasa puas anaggota dengan melibatkan lingkungan kerja yang baik, gaji, kebijakan perusahaan, dan hubungan interpersonal antar anggota dan atasan. Faktor tersebut tidak akan sepenuhnya memunculkan rasa puas dan termotivasi dalam kerja namun bisa mengurangi rasa ketidakpuasan anggota.

  • Motivators

Faktor yang dapat memenuhi tingkat kepuasan anggota dengan pengakuan, pencapaian, tanggung jawab, dan kesempatan untuk berkembang dalam pekerjaan.

Acquired Needs Theory

Teori motivasi kebutuhan oleh McClelland yang mengusulkan bahwa terdapat beberapa jenis kebutuhan tertentu yang dapat dimiliki seorang individu. Beberapa jenis kebutuhan tersebut meliputi:

  • Need for achievement: kebutuhan untuk mencapai sesuatu yang sulit dalam hidupnya dan menggapai prestasi yang telah mereka tetapkan sehingga dapat melampaui orang lain.
  • Need for affiliation: kebutuhan untuk membangun sebuah hubungan yang baik baik personal dan interpersonal guna menjalin persahabatan yang hangat.
  • Need for power: kebutuhan untuk memiliki otoritas sehingga dapat mempengaruhi, mengendalikan, serta bertanggung jawab atas orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun