Mohon tunggu...
atanera de gonsi
atanera de gonsi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Uskup Ruteng Rayakan Minggu Palma di Compang, Apa Pesannya?

24 Maret 2024   21:34 Diperbarui: 24 Maret 2024   21:35 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto saat bapa Uskup Ruteng meberikan Kotbah. foto dokumen pribadi

Keempat, perayaan minggu palma  merupakan perayaan Yesus memasuki hati kita. "Yerusalem yang kita renungkan adalah bukan Yerusalem yang ada di Israel, melainkan  Yerusalem itu di hati kita. Saya pernah ke tanah suci yaitu ke Yerusalem.  Saya merasa masuk ke tanah suci, masuk ke dalam atmosfer kehidupan Yesus. Kita menyaksikan semua tempat di mana Yesus dilahirkan, diasingkan, dibesarkan, mengajar para murid, sampai pada  gereja di mana Yesus disengsarakan oleh Pilatus dan mulai perjalanan jalan salibnya.  Yerusalem dalam konteks perayaan kita, bukan yang ada di Israel, yerusalem itu ada di hati kita. Mari bersama Yesus kita kembali ke dalam Yerusalem hati kita, kita merenungkan misterinya di dalam hati kita masing-masing, "Terang Uskup Ruteng.

Kelima, pekan suci  merupakan momen untuk menguji kepercayaan dan iman. "Sekarang kita ditantang, mampukah kita mengambil bagian dalam penderitaan Tuhan. Kalau dulu Yesus diiringi dengan serdadu dan algojo, sekarang kita diiringi dengan cemoohan-cemoohan. Selama pekan suci ini kita menerima pengalaman spiritual untuk hidup kita, untuk keluarga dan untuk pengabdian kita. Kita juga diajak untuk berjalan bersama para murid perdana Yesus," ungkap Yang mulia Uskup Ruteng.

Keenam, pekan suci hendak mengatakan bahwa Gereja dibangun oleh kekuatan kebersamaan atau communio. "Kita berkumpul di gereja hari ini untuk mendengar kisah Tuhan, sebab gereja dimaknai sebagai persekutuan umat, yang selalu bersama- sama mendengarkan kisah Yesus. Mari kita tingkatkan komunio dan kebersamaan dalam gereja. Kepenuhan kita menjadi anggota gereja ketika kita berkomunio, bersama-sama, berkumpul bersama mendengarkan kisah Tuhan yang luar biasa. Kekuatan iman kita ada pada kebersamaan dan inilah yang membuat gereja itu bertahan,"terang Bapa Uskup.

Ketujuh, pekan suci mengajak untuk membangun solidaritas satu dengan yang lain. "Paskah kita tahun ini dirayakan dalam masa sulit secara global. Dimana-mana ada perang. Perang ini dampaknya sangat luas. Berperang ini melumpuhkan kehidupan bersama. Selain itu, harga beras melambung tinggi.  Bagaimana kita merayakan paskah di tengah kesulitan seperti ini? Reaksi iman apa yang perlu kita bangun? Jalan keluarnya adalah iman dari dalam diri kita sendiri selain  kebersamaan atau komunio serta membagun hidup solidaritas bersama," jelas Mgr. Sipri.

Kedelapan, keuskupan Ruteng merayakan paskah  dalam bingkai tema ekologi.  "Mari menjadi bagian dari orang-orang yang tetap menjaga bumi ini menjadi rumah kita bersama. Jangan membuatnya rusak. Bumi mulai menagis, merasa disakiti, alasannya kayu-kayu banyak yang ditebang, dipotong. Pesan paskah salah satunya adalah menjaga kehidupan bersama dengan Tuhan. Menyelamatkan kehidupan bersama dan menyelamatkan bumi, terutama bukan hanya menanam, tetapi juga tidak membuang sampah secara sembarangan. Marilah jaga bersama rumah yakni lingkungan dan bumi kita bersama," Ungkap Uskup Ruteng Siprianus Hormat, Pr.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun