Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Administrasi Perkantoran. Memiliki hobby menulis, untuk menyalurkan kegelisahan terkhusus pada kategori Humaniora dan Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Kurma: Buah Mungil Kaya Manfaat, Kunci Kesehatan Lansia di Bulan Ramadan

26 Maret 2024   20:49 Diperbarui: 26 Maret 2024   20:54 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kurma: Buah Mungil Kaya Manfaat, Kunci Kesehatan Lansia di Bulan Ramadan - (Pictavio on unsplash)

Bulan Ramadan adalah momen spiritual yang dinanti umat Islam. Ibadah puasa menuntut perubahan pola makan dan aktivitas, yang terkadang menjadi tantangan bagi para lansia.  Namun, kurma, buah legendaris yang kerap menjadi hidangan pembuka puasa, menawarkan segudang manfaat untuk menjaga kesehatan dan stamina lansia selama menjalani ibadah puasa.

Sumber Energi Alami yang Cepat diserap Tubuh

Puasa seharian tentu menguras energi. Kurma hadir sebagai solusi jitu untuk mengembalikan tenaga yang hilang.  Kandungan gula alami seperti fruktosa dan glukosa dalam kurma mudah dicerna oleh tubuh.  Berbeda dengan gula rafinasi, gula alami ini tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis.  Justru, asupan energi dari kurma membantu tubuh kembali bersemangat dan menjalankan aktivitas sehari-hari dengan optimal.

Mencegah Dehidrasi dan Menjaga Keseimbangan Cairan Tubuh

Dehidrasi menjadi ancaman serius bagi lansia yang berpuasa, terlebih di iklim tropis seperti Indonesia.  Kabar baiknya, kurma memiliki kandungan air yang tinggi, sekitar 20%.  Selain itu, kurma kaya akan elektrolit seperti kalium, sodium, dan magnesium.  Elektrolit berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dan fungsi organ vital.  Konsumsi kurma secara rutin selama bulan puasa dapat membantu mencegah dehidrasi dan  menjaga kesehatan lansia secara menyeluruh.

Serat Tinggi, Pencernaan Lancar dan Usus Sehat

Masalah pencernaan, seperti sembelit, seringkali dialami oleh lansia.  Kurma dengan kandungan seratnya yang tinggi dapat membantu mengatasi permasalahan ini.  Serat dalam kurma membantu melancarkan buang air besar dan menjaga kesehatan usus.  Selain itu, serat juga berperan penting dalam proses detoksifikasi tubuh dan meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan lain yang dikonsumsi.  Dengan pencernaan yang lancar, lansia akan merasa lebih nyaman dan berenergi selama berpuasa.

Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi: Menangkal Ancaman Osteoporosis

Seiring bertambahnya usia, kepadatan tulang pada lansia semakin berkurang.  Hal ini meningkatkan risiko osteoporosis, penyakit yang menyebabkan tulang menjadi keropos dan rentan patah tulang.  Kurma kaya akan mineral penting  seperti magnesium, fosfor, dan kalsium.  Mineral tersebut berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi.  Konsumsi kurma secara teratur dapat membantu memperkuat tulang dan gigi pada lansia, sehingga mengurangi risiko osteoporosis dan meningkatkan kualitas hidup.

Lebih dari Sekedar Energi: Meningkatkan Fungsi Otak dan Memori

Selain menjaga kesehatan fisik,  menjaga fungsi kognitif pada lansia juga tak kalah penting.  Kurma mengandung vitamin B6 dan vitamin K yang berperan penting dalam meningkatkan fungsi otak dan sistem saraf.  Vitamin B6 membantu menjaga kesehatan sel saraf dan mencegah penurunan daya ingat.  Sementara itu, vitamin K berperan dalam meningkatkan memori dan konsentrasi.  Dengan fungsi otak yang optimal, lansia tetap dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dan menjaga ketajaman pikiran selama bulan puasa.

Menuju Jantung Sehat: Menurunkan Kolesterol Jahat dan Meningkatkan Kolesterol Baik

Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak diderita lansia.  Kabar baiknya, kurma kaya akan antioksidan dan serat.  Kandungan tersebut bermanfaat  untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah.  Dengan demikian, kurma dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah pada lansia, serta  mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Meski Manis, Aman untuk Gula Darah: Indeks Glikemik Rendah

Banyak lansia yang khawatir mengonsumsi kurma karena rasa manisnya.  Namun, kandungan gula alami dalam kurma memiliki indeks glikemik yang rendah.  Artinya, kurma tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis.  Hal ini menjadikan kurma sebagai pilihan tepat bagi lansia penderita diabetes untuk dikonsumsi saat berbuka puasa atau sahur.  Tentunya dengan porsi yang wajar dan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Tips Menikmati Kurma dengan Cara yang Sehat dan Menyenangkan

  • Konsumsi 2-3 butir kurma saat berbuka puasa atau sahur. Jumlah ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan lansia.
  • Rendam kurma dalam air hangat selama beberapa menit untuk mendapatkan tekstur yang lebih empuk dan mudah dikunyah.
  • Campurkan kurma yang sudah dipotong-potong dengan menu sahur atau buka puasa seperti oatmeal, yogurt, atau smoothie. Selain menambah cita rasa, hal ini juga membuat asupan nutrisi

Penutup

Kurma bukan sekadar hidangan manis di bulan Ramadan.  Lebih dari itu, kurma merupakan permata berenergi yang menawarkan berbagai manfaat kesehatan bagi para lansia.  Dengan kandungan nutrisinya yang kaya, kurma membantu lansia tetap sehat dan berenergi selama menjalankan ibadah puasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun