Boikot Kurma Israel: Bentuk Solidaritas dan Perjuangan Kemanusiaan

Bulan Ramadan identik dengan kurma.  Selain tradisi, kurma memiliki segudang manfaat kesehatan.  Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul seruan untuk memboikot kurma asal Israel.  Artikel ini membahas alasan di balik seruan boikot tersebut dan bagaimana hal ini menjadi bentuk solidaritas dan perjuangan kemanusiaan.

Konflik Palestina-Israel dan Dampaknya

Konflik Israel-Palestina telah berlangsung selama puluhan tahun.  Palestina diduduki Israel, yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat Palestina, termasuk ekonomi dan pertanian.  Kurma merupakan salah satu produk pertanian utama Palestina.  Namun, pendudukan Israel seringkali membatasi akses petani Palestina ke lahan dan sumber daya air, sehingga berdampak pada produksi dan distribusi kurma Palestina.

Alasan Boikot Kurma Israel

Seruan boikot kurma Israel didasari pada beberapa alasan.  Pertama, bentuk solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina.  Dengan tidak membeli kurma Israel, masyarakat dunia menyampaikan pesan ketidaksetujuan terhadap tindakan Israel yang  menindas Palestina.  Kedua, melemahkan ekonomi Israel.  Pendapatan dari penjualan kurma merupakan salah satu sumber pemasukan bagi Israel.  Boikot diharapkan dapat mengurangi pendapatan tersebut dan menekan ekonomi Israel.  Ketiga, mendukung petani Palestina.  Dengan tidak membeli kurma Israel, permintaan terhadap kurma Palestina berpotensi meningkat.  Hal ini dapat membantu perekonomian petani Palestina yang selama ini tertekan akibat pendudukan Israel.

Fatwa MUI dan Dukungan Masyarakat

Baca juga: Lebih dari Sekedar Tradisi, Ini Manfaat Istimewa Kurma untuk Berbuka Puasa

Di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa yang mengharamkan konsumsi produk Israel, termasuk kurma.  Fatwa ini didasari pada dukungan terhadap perjuangan kemanusiaan rakyat Palestina.  Seruan boikot kurma Israel juga mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi keagamaan dan aktivis kemanusiaan.

Pentingnya Memilih Kurma

Bagi masyarakat yang ingin menjalankan ibadah puasa dengan baik dan turut berpartisipasi dalam perjuangan kemanusiaan,  memilih kurma menjadi penting.  Beberapa hal yang dapat dilakukan  untuk memastikan kurma yang dibeli bukan berasal dari Israel adalah:

• Mencari informasi: Pelajari asal usul kurma sebelum membelinya. Beberapa penjual kurma biasanya mencantumkan informasi negara asal pada kemasan.
• Membeli dari toko yang terpercaya: Belilah kurma dari toko yang memiliki reputasi baik dan dapat dipercaya dalam hal asal usul produknya.
• Mencari kurma Palestina: Carilah kurma yang secara jelas dinyatakan berasal dari Palestina. Beberapa organisasi kemanusiaan biasanya menjual kurma Palestina untuk mendukung para petani di sana.

Berikut adalah beberapa jenis/merek kurma dari Israel yang diboikot di Indonesia:

Jenis Kurma:

• Medjool
• Deglet Noor
• Barhi
• Halawy
• Khadrawy

Merek Kurma:

• Carmel Agrexco
• Hadiklaim
• Mehadrin
• Jordan River
• King Solomon
• Medjoul Dates
• Queen Dates
• Royal Dates
• Carmel
• Bonbon
• Delilah
• Anna and Sarah

Baca juga: Kreasi Makanan Berbuka Anak Kost: Hemat, Praktis, dan Lezat!

Tips:

• Periksa label kemasan untuk mengetahui asal negara kurma.
• Hindari kurma dengan label "Dikemas di Israel" atau "Produk Israel".
• Cari kurma dengan label "Produk Palestina" atau "Kurma Halal".
• Jika ragu, tanyakan kepada penjual tentang asal kurma.

Kesimpulan

Boikot kurma Israel bukanlah sekedar menolak produk,  melainkan bentuk solidaritas dan perjuangan kemanusiaan.  Dengan tidak membeli kurma Israel, masyarakat dunia dapat  mengirimkan pesan bahwa mereka tidak setuju dengan tindakan Israel yang menindas Palestina.  Selain itu, boikot juga dapat  memberdayakan petani Palestina dan  mendukung  perjuangan mereka.

Baca juga: Petasan di Bulan Ramadan: Warisan Budaya atau Kebiasaan Berbahaya?