Mohon tunggu...
asyraf malik
asyraf malik Mohon Tunggu... Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam

Fokus utama penulisan mengenai teori pengetahuan (epistemologi).

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kisah Adam: Dorongan Menuju Pengetahuan

6 Agustus 2025   21:36 Diperbarui: 6 Agustus 2025   21:36 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penciptaan Adam & https://id.wikipedia.org/wiki/Penciptaan_Adam

Dari kebenaran kisah Adam dalam al-Qur'an kita mengetahui bahwa pengetahuan melahirkan pandangan dunia, dan pandangan dunia melahirkan ideologi dan ideologi perlu pengalaman. Adam adalah manusia dan Adam mengetahui berbagai hakikat. Kalimat 'Adam mengetahui' menunjukkan kepada kita bahwa Adam mengetahui tentang bentuk alam ini. Dan karena Adam mengetahui alam semesta, sehingga ia terikat dengan perintah dan larangan (ideologi).

Murtadha Muthahhari mengatakan "dalam logika Islam, sebab Adam dikeluarkan dari surga adalah karena ia tidak mengamalkan perintah ketempat dari pengetahuan. Tahap pertama adalah pengetahuan, tahap kedua adalah pandangan dunia, tahap ketiga adalah ideologi, dan tahap keempat adalah tindakan. Karena tahap keempat ini ia tidak jalankan, membuat ia tergelincir, sehingga Allah mengusirnya dari surga.

Dari kisah Adam saja kita dapat lihat bahwa sebuah pemikiran dan pandangan dapat diselewengkan yang membuat kerugian besar bagi manusia. Sampai sekarang dampaknya masih sangat serius, sehingga dari mereka masih mengatakan "Ilmu dan agama, keduanya tidak dapat bertemu."

Al-Qur'an hadir bukan untuk melarang mencari pengetahuan, tetapi ia hadir untuk mendukung mencari pengetahuan. Secara sederhana, al-Qur'an mengakui adanya kemungkinan manusia untuk mengetahui. Kisah Adam penuh dengan hikmah dan pelajaran. Salah satu hikmah dan pelajaran dari kisah Adam adalah masalah kemungkinan manusia untuk mengetahui. Dengan kisah itu Murtadha Muthahhari menegaskan "Wahai manusia, kalian adalah anak-anak Adam yang memiliki pengetahuan. Kalian adalah anak-anak Adam yang telah berhasil memperoleh pengetahuan tanpa batas. Oleh karena itu, melangkahlah kalian menuju pengetahuan tanpa batas itu, kalian adalah anak pengetahuan."

Referensi:

Murtadha Muthahhari, Teori Pengetahuan: Catatan Kritis atas berbagai isu Epistemologi.

Karya Murtadha Muthahhari diterjemahkan dari Mas'ale-ye Syenokh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun