Mohon tunggu...
Asyilla Azzahra
Asyilla Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Adalah Mahasiswa Semester 2 Jurusan Akuntansi Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Di Balik Platform Online Dating: Antara Cinta, Bahaya, dan Dilema Moral

5 Mei 2024   14:47 Diperbarui: 5 Mei 2024   14:57 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hidup di zaman yang serba digital telah menggeser cara manusia dalam menemukan cinta. Kini banyak orang yang mencari pasangan melalui platform online dating seperti Tinder, Tantan, dan Bumble. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Populix awal tahun 2024 pada 1,000 orang Indonesia, terdapat 63% di antaranya yang menggunakan aplikasi online dating untuk menemukan pujaan hatinya. Adapun mayoritasnya menggunakan Tinder sebagai aplikasi paling top digunakan hingga 38%.  Contoh fenomena ini tentu menimbulkan berbagai pertanyaan dan kekhawatiran yang patut dipertimbangkan. Apakah online dating ini benar-benar pembuka gerbang asmara atau hanya jebakan virtual penuh bahaya?

Berangkat dari hal tersebut, fenomena online dating ini menjadi penting untuk dibahas. Sebab adanya platform online dating ini bak pisau bermata dua. Sisi pertama, platform online dating menawarkan harapan baru dalam menemukan cinta yang bahkan bisa melintasi budaya dan negara. Bayangkan saja, dengan hanya menggeser layar smartphone kita bisa menemukan insan menarik yang membuka lingkaran baru dalam menemukan cinta. Namun sisi berikutnya adalah bahwa online dating ini tidak luput dari risiko dan dilema moral. Bagaimana kita bisa memastikan keaslian identitas di tengah dunia virtual yang penuh akan kepalsuan?

 

Dampak Positif dari Penggunaan Aplikasi Online Dating 

Fenomena online dating ini memang sebetulnya membawa beberapa elemen yang layak diapresiasi. Penggunaan platform online dating terkadang digunakan oleh individu tidak hanya sekedar mencari pasangan, namun untuk mencari teman. Beberapa kisah yang dialami oleh penggunaan Tinder sebagai salah satu platform online dating misalnya, mereka tidak hanya menggunakan tinder sebagai media pencari jodoh saja melainkan juga untuk mencari pertemanan yang memiliki kesamaan keadaan ataupun identitas.

 

Munculnya platform ini membawa keluasan akses bagi individu untuk berkenalan dan berinteraksi dengan orang baru. Dengan hanya mengandalkan smartphone dan koneksi internet yang dimiliki, pasangan kencan berpotensial lebih banyak ditemukan karena terkadang sulit menemukannya di lingkungan sehari-hari. Selain itu dengan adanya platform online dating juga lebih menyediakan ruang baru bagi individu yang cenderung memiliki sifat pemalu dan mudah canggung dalam memperkenalkan diri mereka secara langsung ataupun face to face dengan orang yang disukai. Oleh karena itu cara manusia menemukan cinta melalui online dating ini memang dapat dimanfaatkan oleh mereka yang merasa sulit untuk berkomunikasi dan berkenalan secara tatap muka.

 

Sebagaimana yang disorot oleh Herakleitos dalam kutipan ikoniknya "it is not possible to step twice into the same river", ia menyatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup dapat mengalami perubahan. Kutipan tersebut juga menjadi gambaran bahwa realitas selalu bergerak dalam keadaan dinamis. Dalam kaitannya dengan online dating, munculnya platform online dating tersebut merupakan salah satu refleksi dari konsep yang dikenalkan Herakleitos tentang perubahan yang bergerak terus menerus. Setiap kali individu membuka platform online dating, kemungkinan akan pengalaman dan interaksi yang didapatkannya pun berbeda. Dengan demikian penggunaan online dating pun memiliki unsur perubahan dinamika dan lingkungan yang dapat berbeda-beda di dalamnya termasuk potensi akan adanya hubungan yang akan berkembang atau berubah. Dinamika seperti ini cukup sejalan dengan pandangan Herakleitos bahwa kita tidak pernah bisa mengalami sesuatu dengan sama persis, sebab segala sesuatu selalu berada dalam perubahan. 

 

Namun di balik perubahan tersebut ada sesuatu yang seperti tak terlihat namun menuntun dinamika di dalamnya. Pemikiran Herakleitos yang lain yakni mengenai Logos yang merupakan keteraturan dalam perubahan pun dapat kita identifikasi dalam online dating. Misalnya seperti pada platform online dating terdapat pola yang mengatur kecocokan penggunanya, seperti algoritma yang menyesuaikan kecocokan antara pengguna. Oleh karena itu, online dating ini bukanlah hanya sekedar menemukan orang baru melainkan manifestasi keteraturan yang mengarahkan suatu dinamika di dalamnya. Melalui pemahaman akan adanya perubahan cara menemukan pujaan hati melalui online dating dapat mengapresiasi perubahan dan dinamika yang ada. Pemikiran Herakleitos ini tentunya ikut mengingatkan kita akan kompleksitas kehidupan yang sejatinya bisa berubah seperti adanya online dating, yang mana sejalan dengan pemikiran Herakleitos akan perubahan yang tak terelakan dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun