Menwa atau Resimen Mahasiswa, adalah organisasi kemahasiswaan di Indonesia yang bertujuan membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki kesadaran bela negara, cinta tanah air, dan kemampuan akademis. Menwa terbentuk pada akhir dekade 1950-an sebagai respons terhadap kekacauan politik di Indonesia. Awalnya, Menwa dibentuk sebagai program pelatihan kemiliteran untuk mahasiswa di wilayah Jawa Barat, yang kemudian berkembang menjadi organisasi yang lebih luas. Pada 24 Januari 1963, Wakil Menteri Pertama Urusan Pertahanan/Keamanan dan Menteri Perguruan Tinggi menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang menjadi dasar untuk memasukkan latihan pertahanan ke dalam kurikulum perguruan tinggi . Pada era 1960-an, ketika organisasi ini berperan aktif dalam peristiwa-peristiwa penting di Indonesia, seperti pembebasan Irian Barat dan penumpasan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada masa itu, Menwa dilatih oleh Angkatan Bersenjata dan memiliki peran penting dalam pertahanan negara.
Dasar hukum Resimen Mahasiswa (Menwa) di Indonesia adalah UUD 1945 Pasal 27 ayat 3 tentang kewajiban setiap warga negara dalam upaya pembelaan negara. UU No. 3 Tahun 2002: tentang pertahanan negara, Pasal 30 ayat 2 tentang usaha pertahanan dan keamanan negara yang dilaksanakan melalui Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Keputusan Bersama Menteri Pertahanan, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah RI No: KB/14/M/X/2000, No: 6/U/KB/2000, No: 39A tahun 2000 tentang Pembinaan dan Pemberdayaan Resimen Mahasiswa, Menteri Pertama bidang Pertahanan Keamanan (Wampa Hankam) dan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) nomor: M/A/20/1963 tentang Pelaksanaan Wajib Latih dan Pembentukan Resimen Mahasiswa di Perguruan Tinggi, Menko Hankam/ Kasad dan Menteri PTIP nomor: M/A/165/1965 tentang Organisasi dan Prosedur Resimen Mahasiswa. PP Nomor 3 Tahun 2021 tentang koordinasi Menwa dengan perguruan tinggi dan instansi sipil-pertahanan.
Struktur organisasi Menwa (Resimen Mahasiswa) di Indonesia terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait dan bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi. Berikut adalah struktur organisasi Menwa:
Komandan Resimen: Komandan Resimen adalah pimpinan tertinggi Menwa yang bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan dan operasi organisasi. Wakil Komandan: Wakil Komandan membantu Komandan Resimen dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Satuan Tugas: Satuan Tugas adalah unit operasional Menwa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan operasi. Kompi: Kompi adalah satuan yang lebih kecil yang terdiri dari beberapa peleton. Pleton: Pleton adalah satuan yang paling kecil yang terdiri dari beberapa regu.
Setiap provinsi di Indonesia memiliki nama Resimen Mahasiswa (Menwa) yang unik dan berbeda-beda. Berikut nama Resimen Mahasiswa di berbagai provinsi:
Sumatra : Aceh: Resimen Mahasiswa Darussalam (Men Mahadasa). Sumatera Utara: Resimen Mahasiswa Sumatera Utara (Men Mahatara)
Sumatera Barat: Resimen Mahasiswa Pagaruyung (Men Maharuyung).Riau: Resimen Mahasiswa Indra Pahlawan. Riau Kepulauan: Resimen Mahasiswa Bahari (Men Mahabahari). Jambi: Resimen Mahasiswa Sultan Taha. Sumatera Selatan: Resimen Mahasiswa Sriwijya (Men Mahawijaya). Lampung: Resimen Mahasiswa Raden Intan (Men Maharatan) Bengkulu: Resimen Mahasiswa Dwi Yudha (Men Mahadwiyudha)
Jawa : DKI Jakarta: Resimen Mahasiswa Jayakarta (Men Jayakarta). Jawa Barat: Resimen Mahasiswa Mahawarman (Men Mahawarman)
Jawa Tengah: Resimen Mahasiswa Mahadipa (Men Mahadipa). Daerah Istimewa Yogyakarta: Resimen Mahasiswa Yogyakarta (Men Mahakarta). Jawa Timur: Resimen Mahasiswa Mahasurya (Men Mahasurya)
Banten: Resimen Mahasiswa Banten (Men Mahabanten)
Kalimantan : Kalimantan Barat: Resimen Mahasiswa Tanjungpura (Men Mahapura). Kalimantan Tengah: Resimen Mahasiswa Palangkaraya (Men Maharaya). Kalimantan Selatan: Resimen Mahasiswa Suryanata (Men Mahanata). Kalimantan Timur: Resimen Mahasiswa Mulawarman (Men Mulawarman).
Sulawesi : Sulawesi Utara: Resimen Mahasiswa Sam Ratulangi (Men Mahasamra) Sulawesi Tengah: Resimen Mahasiswa Pawana akti (Men Mahapati) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat: Resimen Mahasiswa Wolter Mongisidi (Men Wolter Mongisidi) Sulawesi Tenggara: Resimen Mahasiswa Halu Oleo (Men Mahaleo)
Lainnya : Bali: Resimen Mahasiswa Ugracena (Men Ugracena) Nusa Tenggara Barat: Resimen Mahasiswa Rinjani (Men Mahajani) Nusa Tenggara Timur: Resimen Mahasiswa Nusa Cendana (Men Mahadana) Maluku dan Maluku Utara: Resimen Mahasiswa Maluku (Men Mahamaku) Papua: Resimen Mahasiswa Cendrawasih (Men MahaCandra) Gorontalo: Resimen Mahasiswa Rimba Raya .
Struktur organisasi Menwa (Resimen Mahasiswa) di kampus dipimpin oleh seorang Komandan Satuan yang bertanggung jawab atas pembinaan dan pengendalian kegiatan Menwa. Berikut adalah struktur organisasi Menwa :
Komandan Satuan: Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian kegiatan Menwa, memimpin dan mengadakan koordinasi untuk menjamin terlaksananya segenap tugas dan fungsi Menwa di tingkat satuan.
Wakil Komandan: Membantu Komandan Satuan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, serta dapat mengambil alih kepemimpinan jika Komandan berhalangan.
KaUr Diklatsar (Kepala Urusan Pendidikan dan Latihan): Merumuskan, merencanakan, dan melaksanakan pendidikan dan latihan bagi anggota Menwa.
KaUr Administrasi: Mengelola administrasi, personalia, dan logistik Menwa.
Staf:
Staf I PAM (Pengamanan): Mengurus pengamanan dan pengawalan.
Staf II OPS (Operasional): Mengurus operasional, pendidikan, dan latihan.
Staf III Personalia: Mengurus personalia dan pembinaan anggota.
Staf VI Keputrian: Mengurus kegiatan keputrian.
Staf VI Logistik: Mengurus logistik dan perlengkapan.
Komandan Kompi Markas: Bertanggung jawab atas ketertiban dan keamanan di markas.
Kepala Sekertariat: Mengelola dokumentasi dan administrasi.
Kepala Provoost: Mengawasi ketertiban dan disiplin anggota.
Menwa (Resimen Mahasiswa) melakukan berbagai kegiatan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan kesadaran anggotanya. Beberapa jenis kegiatan dan pelatihan yang dilakukan oleh Menwa: Latihan Fisik: Menwa melakukan latihan fisik untuk meningkatkan kekuatan, ketahanan, dan kesegaran anggota. Latihan Mental: Menwa melakukan latihan mental untuk meningkatkan kesadaran, disiplin, dan ketahanan mental anggota. Latihan Kepemimpinan: Menwa melakukan latihan kepemimpinan untuk meningkatkan kemampuan anggota dalam memimpin dan mengambil keputusan. Pelatihan Taktis: Menwa melakukan pelatihan taktis untuk meningkatkan kemampuan anggota dalam menghadapi situasi tempur.
Perbandingan Menwa dengan organisasi lain yang memiliki tujuan serupa, seperti organisasi kepemudaan atau organisasi kemiliteran. Menwa (Resimen Mahasiswa) memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan dengan organisasi kepemudaan lainnya di Indonesia. Persamaannya adalah Menwa dan organisasi kepemudaan lainnya memiliki tujuan untuk membentuk generasi muda yang berkualitas dan memiliki kesadaran bela negara. Menwa dan organisasi kepemudaan lainnya melakukan kegiatan yang serupa, seperti pelatihan kepemimpinan, kegiatan sosial, dan kegiatan kemasyarakatan. Sedangkan Perbedaan adalah Menwa memiliki struktur organisasi yang lebih militeristik dibandingkan dengan organisasi kepemudaan lainnya. Menwa memiliki fokus pada pendidikan bela negara dan keprajuritan, sedangkan organisasi kepemudaan lainnya mungkin memiliki fokus yang lebih luas, seperti pengembangan kepemimpinan, kegiatan sosial, dan kegiatan kemasyarakatan.
Menwa dapat terus berkembang dan berperan dalam membentuk generasi muda Indonesia yang berkualitas dengan Dapat terus mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan keprajuritan anggotanya untuk membentuk generasi muda yang tangguh dan berkarakter. Meningkatkan kesadaran bela negara di kalangan mahasiswa dan masyarakat untuk membentuk generasi muda yang memiliki cinta tanah air dan patriotisme. Berperan dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan untuk membantu masyarakat dan meningkatkan kesadaran sosial di kalangan mahasiswa. Mengembangkan kerja sama dengan organisasi lain untuk meningkatkan kemampuan dan kesadaran anggotanya.
Saat ini, Menwa masih aktif di berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan memiliki peran dalam membentuk karakter dan jiwa kepemimpinan mahasiswa. Namun, organisasi ini juga pernah menghadapi polemik dan kontroversi, seperti kasus kematian mahasiswa yang mengikuti kegiatan Menwa. Menwa terus berupaya meningkatkan kualitas dan profesionalisme anggotanya untuk menjadi kader bangsa yang tangguh dan berintegritas.
Dalam beberapa tahun terakhir, Menwa juga telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran bela negara dan cinta tanah air di kalangan mahasiswa, serta berperan dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Dengan demikian, Menwa diharapkan dapat terus menjadi organisasi yang relevan dan efektif dalam membentuk generasi muda Indonesia yang berkualitas
Jadi, jika ingin menjadi bagian dari Menwa, pastikan untuk siap untuk menjadi perhatian khusus di kampus, tapi jangan lupa membawa bekal dan minuman, karena latihan bisa membuat lapar. Tapi ingat bahwa Menwa, organisasi yang membuat kamu berpikir bahwa kamu bisa menjadi tentara sungguhan, tapi kenyataannya kamu hanya perlu membawa buku dan pena untuk menghadapi ujian. Jika kamu masih penasaran, coba saja bergabung dengan Menwa, tapi jangan lupa perasiapkan fisik dan mentalnya. Menwa, tempat di mana kamu bisa menemukan teman-teman yang sama-sama gila tentara, dan pastinya tidak akan menjadi tentara gila karena Menwa adalah mahasiswa bukan tentara. SIIAAPP NDAN !!!
Widya Castrena Dharma Sidha ( Pengetahuan dan Kemiliteran untuk Mencapai Tujuan yang Mulia )
Horas Hubanta Haganupan.
Horas ...Horas ... Horas
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI