Mohon tunggu...
astrinihadina
astrinihadina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen desain interior

design enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Motif Baru Tie Dye Cushion dengan Bantuan Cangkang Kerang

25 Agustus 2023   15:28 Diperbarui: 25 Agustus 2023   15:30 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Workshop Tie Dye Ibu-Ibu Desa Bhinor Probolinggo. Dokumen Pribadi 2023 

Kontribusi para akademisi di perguruan tinggi yang disebut Tri Dharma salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat. Melalui bentuk kegiatan ini, para dosen dari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur dengan diketuai oleh Astrini Hadina Hasya, beranggotakan Amri Muhaimin dan Aldila Yuanditasari serta berkolaborasi dengan mahasiswa atas nama Nadhira Syadira, Linda Happy, dan Verril dimana pada kesempatan ini, kami bertemu dengan mitra terkait yakni ibu-ibu di Desa Bhinor yang digawangi oleh Bu Hasti Retno Dewi sebagai Ketua PKK untuk melakukan kegiatan pengabdian di Desa Bhinor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Desa Bhinor merupakan daerah pesisir Jawa Timur yang memiliki banyak pesona wisata pantai. Keanekaragaman hayati yang ditawarkan seperti keindahan kerang sebagai biota laut menarik para wisatawan. Selain menawarkan keindahan alam, kerang juga di konsumsi sehingga timbul wisata kuliner yang juga menjamur di kawasan wisata pantai di Bhinor. Namun, bersamaan dengan itu, terdapat limbah organik berupa cangkang kerang yang kuantitasnya kian tahun semakin bertambah dan belum optimal pengelolaan dan pengolahannya. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran mayarakat pesisir sekitar sehingga limbah tersebut tidak jarang mengotori bibir pantai. Pemanfaatan limbah cangkang kerang yang belum banyak dieksplorasi menjadikan hal tersebut tidak bernilai ekonomi dan sering diabaikan.

Salah satu alternatif solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memberikan inovasi produk kerajinan tangan berupa sarung cushion sebagai elemen interior dari limbah cangkang kerang. Dengan demikian, limbah organik dapat berkurang, berpotensi menjadi ladang usaha baru untuk menambah penghasilan bagi ibu-ibu PKK setempat, serta dapat dijadikan sebagai souvenir khas pariwasata pesisir Desa Bhinor.

Setelah melakukan diskusi bersama mitra, kami sepakat bahwa limbah cangkang kerang menjadi potensi yang besar untuk dapat diolah. Cangkang kerang yang tidak seberapa bernilai ekonomi perlu diproses terlebih dahulu. Oleh sebab itu merupakan sebuah peluang dalam mengelola cangkang kerang menjadi inovasi produk cushion sebagai elemen interior dan berpotensi dipasarkan menjadi souvenir khas Desa Bhinor dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Sementara itu, jika produk ini merupakan inovasi oleh-oleh khas daerah, nilai produk ini dapat meningkat, otomatis nilai jual produk akan meningkat, sehingga menghasilkan kebermanfaatan ekonomi yang tinggi.

Pelaksanaan program PKM ini dimulai dengan persiapan tim pelaksana untuk setiap kegiatan yang direncanakan. Tim terdiri dari dosen serta melibatkan mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur dalam melaksanakan kegiatan ini. Dilakukan penyuluhan awal mengenai bahaya pencemaran lingkungan dari limbah cangkang kerang bagi masyarakat Bhinor melalui ibu-ibu PKK Desa Bhinor. Kemudian kegiatan selanjutnya melakukan pelatihan inovasi produk unggullan berupa cushion dengan teknik tie dye dan sulam cangkang kerang yang sederhana agar didapatkan efek keberlanjutan pariwisata dan dapat diterapkan mandiri oleh mitra nantinya. Hal ini dilakukan di luar kegiatan pelaksanaan yakni sebelum kegiatan berjalan.

Tie Dye di Indonesia dikenal oleh masyarakat sebagai batik jumputan (daerah Jawa). Kata jumputan berasal dari bahasa jawa. Menjumput berarti memungut atau mengambil dengan semua ujung jari tangan. cara pembuatan kain batik jumputan sangat sederhana dan mudah dilakukan karena tidak menggunakan lilin dan canting. Sesuai dengan namanya, batik jumputan dibuat dengan cara menjumput kain yang di isi biji-bijian sesuai dengan motif yang di kehendaki, selanjutkan mengikat, dan terakhir melakukan pencelupan kedalam pewarna. Belakangan ini, batik jumputan marak diperbincangkan dan semakin digemari berbagai kalangan dan kedepannya juga dapat dikembangkan motif baru yang khas dengan menggunakan bahan pengikat berupa isian dari cangkang kerang.

Penyuluhan Seblum Memulai Workshop. Dokumen Pribadi 2023
Penyuluhan Seblum Memulai Workshop. Dokumen Pribadi 2023

Tie dye ini di aplikasikan pada cushion atau bantalan fasilitas duduk sebagai elemen interior yang juga dapat menjadi souvenir khas Desa Bhinor yang dikembangkan menjadi produk inovasi unggulan. Teknik penggunaan cangkang kerang pada cushion ini dapat berupa sebagai alat untuk mencetak motif baru dari kain dan pewarna, atau dapat pula dijahit seukuran sarung cushion, kemudian cangkang-cangkang kerang dijahit dengan senar atau benang dengan ditata sedemikian rupa membentuk gubahan motif baru yang otentik dan estetis. Pada kesempatan ini, pelatihan yang dilakukan adalah penggunaan cangkang kerang sebagai alat cetak motif baru pada cushion.

Proses Pewarnaan. Dokumen Pribadi 2023 
Proses Pewarnaan. Dokumen Pribadi 2023 

Hasil Tie Dye. Dokumen Pribadi 2023
Hasil Tie Dye. Dokumen Pribadi 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun