Mohon tunggu...
astri damayanti
astri damayanti Mohon Tunggu... mahasiswa

saya suka bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

tugas ekonomi mikro

23 September 2025   13:20 Diperbarui: 23 September 2025   12:20 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

soal 

4. Why should policymakers think about incentives?

5. Why isn't trade among countries like a game with some winners and some losers?
SUE

6. What does the "invisible hand" of the marketplace do?

jawaban

4. Mengapa para pembuat kebijakan harus memikirkan insentif?

Karena insentif memengaruhi perilaku orang. Kebijakan apa pun—seperti pajak, subsidi, atau aturan—akan mendorong atau menahan tindakan tertentu. Jika insentif tidak dipikirkan, kebijakan bisa menimbulkan dampak yang tidak diinginkan, misalnya orang mencari cara untuk menghindari pajak atau memanfaatkan celah aturan.

5. Mengapa perdagangan antarnegara bukan seperti permainan yang memiliki sebagian pemenang dan sebagian pecundang?

Perdagangan internasional memungkinkan setiap negara spesialisasi pada barang dan jasa yang bisa diproduksi paling efisien. Dengan bertukar, kedua belah pihak memperoleh barang lebih banyak atau dengan harga lebih rendah dibanding jika memproduksi semuanya sendiri. Karena itu, perdagangan dapat memberi keuntungan bersama, bukan sekadar “menang–kalah” seperti dalam permainan kompetitif.

6. Apa yang dilakukan oleh “tangan tak terlihat” dalam pasar?

“Tangan tak terlihat” menggambarkan bagaimana keputusan individu yang mengejar kepentingan pribadi—misalnya mencari laba—secara tidak langsung mengarahkan sumber daya ekonomi ke penggunaan yang paling bernilai. Tanpa harus ada perintah langsung, mekanisme harga dan persaingan membuat barang dan jasa diproduksi dan didistribusikan secara efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun