Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Reorientasi Saja!

29 September 2015   04:36 Diperbarui: 29 September 2015   06:52 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dinamika Kompasiana tampak bagi saya mulai mendatar kembali. Namanya dinamika pasti selalu penuh gerak dan gaya. Menarik bahwa disamping tarian terus menggeliat masih ada satu dua riak menyimpan kenangan dan membuat lagu seperti lagu lama saja.

Perbedaan berpotensi tsunami konflik atau sekedar gelombang mendarat besar atau kecil pasti mengundang keterlibatan. Yang pantas disesalkan bahwa keterlibatan bisa membuat disorientasi, yang merugikan diri sendiri. Sadar atau tidak, disorientasi tampak pada tanggapan terhadap tulisan yang membuat cermin besar : “ini lho tipe kamu”, atau : “ada sekian pihak, sekian grup, dampak kasus”. Tanggapan yang menarik adalah tanggapan setuju dan menemukan dirinya disana, dan puas bahwa dia ditetapkan sebagai belum bisa “bergerak”. Tanggapan lain justru bertanya: “Saya grup mana yaaa?”. *)
Obat mujarab dan obat pencegahan terhadap disorientasi adalah Refleksi. Refleksi oleh setiap pemilik visi dan misi serta pengamal semboyan dan cita-cita.
Refleksi maksudnya disini adalah permenungan timbangrasa dan berfikir ulang berkaitan dengan diri sendiri dalam sikap dan perbuatan. Maka Refleksi visi misi adalah refleksi menyangkut pandangan hidup luas (visi) maupun kehidupan khusus (misi).

Hasil Refleksi biasanya dirumuskan dalam ‘visi’ dan ‘misi, untuk mudahnya diikuti dalam praktek hidup keseharian. Kemudahan itu dibutuhkan ketika orang harus mengambil keputusan, mengambil sikap, atau menghadapi sesuatu yang membutuhkan suatu respon. **)

Sebenarnya dan sesungguhnya barang siapa punya sedikit iman dan ber-prinsip serta terbiasa berfikir reflektif dan selalu waspada justru akan terbebas dari keresahan dan ketakutan. Untuk para muda mungkin perlu membuat semboyan (adagium) atau mengambil kata mutiara. Atau misalnya katakana saja satu pesan seperti ini : Kita harus hidup semakin cerdas. Gunakan ilmu kepatutan, strategi kebutuhan, kesantaian yang rasional, dengan semakin dini membudayakan hidup ugahari dan tertata.”

Saya sendiri menyadari “ Hidup ini tinggal bagi saya menjadi saksi kemurahan dan kerahiman Tuhan Yang berkenan mengizinkan saya menjalani hidup ini sebagaimana saya alami. Itulah sebabnya saya juga tidak menilai dan menghukum orang lain. Jang namanya manusia memiliki masing-masing status sesuai dengan pengalaman hidupnya dan bagaimana menempatkan diri terhadap lingkungannya.”

Yang namanya Refleksi saya hanya akan melihat bahwa : Yang membuat kita ini kompasianer senior atau pemula itu tidak sekedar tahun bergabungnya saja tetapi juga : Temuan Jati Diri Kita Sendiri. ***)

Dalam menghadapi perbedaan pendapat, konkritnya bedebat dan berargumentasi, yang face to face sangat mudah untuk segera batin itu (emosi) dipuaskan karena respon yang saat itu segera diterima. Tetapi lewat sarana internat atau di dunia maya keterlibatan kita diulur ulur oleh waktu dan emosi semakin mempengaruhi. Itu membuat “keterlibatan” kita seperti berkesinambungan tiada henti. Dan memang cara pandang yang dibumbui oleh emosi dan sentiment pribadi, mudah berkembang dalam komunikasi internet dimana imaginasi sangat dibutuhkan. , padahal imaginasi merupakan kekuatan dalam karya fiksi. unsur kuat dalam Permainan.

Permainan bagi anak-anak memang mempunyai arti untuk semangat hidup, semangat juang, semangat menang, semangat lebih, tetapi bebas, tanpa tekanan, sebaliknya justru senang, suka, gemar.

Prof.Dr.N.Drijarkoro SJ menyebut dua unsur dalam permainan sebagai EROS dan AGON. (Drijarkoro SJ.Prof.Dr.,Filsafat Manusia, Yay.Kanisius Yogyakarta. 1969. hal.71.) Eros memberi warna kesukaan, kecintaan dalam permainan, yang tak terpisahkan dari Agon yang memberi warna permainan itu penuh perjuangan dan semangat untuk menang. Ada kemenangan-kemenangan yang diukur secara fiktif dalam permainan.

ttp://www.kompasiana.com/astokodatu/bermain-fiksi_ 5500d7998133110c51fa73d7

Apabila kehidupan kita hanya akan dilakukan seperti anak-anak yang sedang bermain, mungkin boleh juga. Dan permainan itu permainan sandiwara. Berganti peran boleh sewaktu waktu tergantung sutradara. Hari ini berperan sebagai GT besok atau lusa saya……..
Maka dengan Refleksi kembalilah menjadi diri sendiri yang nyata, dan jangan memaksa saya berprasangka yang lebih buruk lagi dari ini……
Salamku hormatku bagi anda Pembaca yang budiman.
=======
*) Sumber gagasan itu adalah tulisan ini :
http://www.kompasiana.com/heryanto123/dua-tipe-penulis-lama-di-kompasiana_54f343e87455137a2b6
http://www.kompasiana.com/ninoy/karena-gayus-kompasiana-terbelah-4-implikasi-politik-terhadap-presiden-jokowi_56037716c222bd0120b2fd54
http://www.kompasiana.com/ninoy/skenario-akhir-geger-gayus-dan-pakde-kartono-dari-sisi-psikologi_56074852ce7e61ce1ab21d65
**) Terkait Tulisan yang pernah saya posting dan dinilai Hi dimasa lalu :
http://www.kompasiana.com/astokodatu/disorientasi_54ff9b96a33311f94b510a46
http://www.kompasiana.com/astokodatu/pandangan-dan-sikap _54ff947aa333115f5c50fa33
***) Catatan tentang pandangan saya terkait :
1. http://www.kompasiana.com/astokodatu/posisi-dalam-relasi_55f7fd1add22bd8507bf5a92)
2. http://www.kompasiana.com/astokodatu/kawasan-kuning-dan-mesum-itu-indah_ 55f2529b08b0bd1e12ac3c61

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun