Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Temukan Hikmah Jangan Salahkan Orang Lain

13 September 2022   10:43 Diperbarui: 13 September 2022   11:49 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

B-2 Harus ada semangat dan kegembiraan, mungkin kepuasan demi kepuasan akan prestasi kecil pada setiap proses kerja.

B-3 Kurangi, jauhkan, kebiasaan yang menghambat seperti menunda kegiatan terjadwal, membuat pertemuan yang tidak jelas kaitannya dengan pekerjaan.

Mengembangkan "Bekerja cerdas, efektif dan efisien" , apakah itu pekerjaan pokok ataupun sampingan, tetap harus sesuai dengan yang sudah diniati dan dikerjakan dengan fokus penuh perhatian bahasa teknisnya profesional. Dengan begitu akan tidak ada peluang untuk ketertipuan, keterkecohan, keterperdayaan.

Pengembangan pekerjaan sendiri semua buku yang saya baca membicarakan tentang Kerja-sama, dan Komunikasi. Maka baik dalam lingkup kerja (keluarga-kerja, kantor dsb) maupun melihat keluar (relasi, kelayan) harus dipelajari, dikembangkan kebiasaan, penataan sistem yang solid dan terbuka dalam hal Kerjasama dan Komunikasi yang sehat.

(tiga) Kepribadian

Pesan judul "Jangan Salahkan Orang lain" sudah jelas arah permenungan ini. Jangan salahkan orang lain sepertinya orang lain itu selalu lebih baik. Bukan itu yang dimaksud. Tetapi 'jangan salahkan orang lain' itu perbuatan baik. Dan berbuat baik itu dalam kesadaran spontan menjadi kebutuhan setelah tercukupi kebutuhan dasar, rasa aman dst, baru kebutuhan untuk dihormati untuk dihargai, untuk hidup berkembang dalam aktualisasi diri khususnya kepemimpinan.

Ketika orang sudah terperangkap pada kesulitan banyak orang baru sadar kelemahan yang ada pada diri sendiri dan mencari bantuan.. Maka sebaliknya sebaiknya kita menyadari dan mengembangkan kepribadian supaya jangan jatuh pada kesulitan dan harus menyalahkan orang lain dengan minta bantuan pada orang lainnya lagi.

Dari keseluruhan pembelajaran dari Peristiwa yang dibahas memang akhirnya semua tertumpu pada Kepribadian yang belum ideal dalam hal :

K-1. Sikap terhadap kebenaran dan iman, Sering kali kita perlu pencerahan dan refleksi terhadap pemahaman akan hal kebenaran, keimanan. Karena rutinitas dan sikap kepura-puraan atau ikutan berlatih spiritualitas, menjadi terbiasa justru hal yang samar-samar dihitung sebagai kebenaran.

K.-2. Integritas kepribadian untuk setiap orang hanya ada satu arti dasar yaitu "Menjadi Dirinya Sendiri Seutuhnya". Maka pahamilah dirimu sendiri sebelum menilai dan menyalahkan orang lain. Pemahaman bukan hanya dangkal dan permukaan saja, tetapi terus menerus dipahami setiap pertumbuhan dan pengembangan diri. Pada umumnya hasil dari pemahaman diri adalah sikap sederhana, tulus, jujur,dan rendah hati.

K.-3. Berlatih dan belajar dalam hidup keseharian tidak terlalu sukar. Setiap gerak dalam bekerja dan bergaul dari rumah hingga keluar untuk bekerja dan bergaul adalah kesempatan untuk belajar dan berlatih dari perspektif diri pribadi yang mau mengmbangkan diri. Dalam susah sedih dan terhambat terdesak semua adalah peluang fasilitas Pembelajaran yang diberikan oleh Tuhan bagi yang percaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun