Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Impian Semalam dan Impian ke Depan

18 Desember 2020   17:40 Diperbarui: 18 Desember 2020   17:50 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebagai impian , yang ke depan mempunyai unsur yang sama dengan yang "impian semalam" yaitu: pikiran, keinginan, motivasi, dinamika naluriah yang kuat dan menyenangkan.

Ada perbedaan besar dalam hal kesadaran, impian ke depan harus penuh kesadaran.. Kesamaan kedua jenis impian yaitu adanya unsur-unsur tersebut, yang berbeda yaitu dalam peng-alam-an, yaitu intensitas penghayatan dan pengalaman penuh kesadaran. Kesamaan lagi dalam hal adanya sinthese aktivitas internal. Tetapi untuk impian ke depan justru lebih dan lebih membutuhkan intensitas koordinasi yang berkesinambungan. Dan proses informasi luar dalam kepribadian perlu lebih dikenal, diinventarisir dan dimanfaatkan secara lebih sinkron.. Demikian analisa unsur dan kerangkanya yang ada kesamaan dan ada perbedaannya antara bermimpi dan bercita-cita.

Sebenarnyalah apa yang sudah dikatakan semua itu mau memberi penegasan mengapa dan betapa para sastrawan dan motivator, serta orator seperti Bung Karno banyak kali menggunakan impian kala bermimpi sebagai metaphora untuk Impian Kedepan, atau cita-cita, harapan yang hendak dicapai.

Harapan adalah kesadaran dan kehendak untuk adanya atau terjadinya sesuatu agar bisa atau dirasakan, atau dinikmati, atau dimiliki, atau dialami orang perorang sendirian atau dalam kebersamaan, dan itu belum terjadi. Masih harus dinantikan dan atau diupayakan. Harapan sangat diperlukan karena itu justru bisa menjadi kekuatan, energi dan daya dorong setiap perilaku khususnya usaha dan upaya orang yang terkait dengan Harapan itu.

Pemakaian metaphora impian untuk cita-cita dan harapan, dalam perspektif waktu mengandung pasan: Setelah bermimpi berjuanglah untuk mewujudkan impian itu. Bercita citalah bermimpilah setinggi langit, kalau jatuh, kau akan jatuh di tengah ribuan bintang-bintang, .Impian dan terbang tinggi suatu metaphora, gambaran dan kata setara, dengan bercita-cita tinggi, harapan yang optimal untuk dikejar. Periksa Google Bung Karno banyak dikutip menggunakan gambaran itu. Tetapi apapun yang dikatakan mereka, semua mau berpesan mendalam untuk Kehidupan Nyata.

Bagi kita soalnya adalah Mempertemukan "model" atau "pola" mimpi itu dalam hidup nyata sekarang. Mengumpulkan semua pengalaman,menyadari kemampuan, cara merespon,cara pengambilan keputusan,dan hasilnya, mereorganisasi kembali menata baru dalam kepribadian baru yang kekinian. "Kepribadian"  Jati Diri.

Untuk itu langkah awal yang banyak disarankan adalah melalui keheningan.

Dalam keheningan kita menemukan diri sendiri dan menemuinya dengan niat dan kesadaran.

Pertemuan dengan diri sendiri seutuhnya itu biasa disebut dengan permenungan yang disebut juga dengan R e f l e k s i.

Ada dua arah pengguna kata refleksi. Yang sering saya pakai selama 20 yahun membina kelompok belajar masyarakat, istilah refleksi dalam arti melihat ke belakang, ke masa lalu, khususnya mengenai diri sendiri dan relasi terdekat. Pengguna lain (KBBI) refleksi adalah cerminan, gambaran, penghadir situasi kondisi masyarakat yang ditampakkan dalam/oleh seseorang. Dicontohkan disana seorang penyair (ingat reflektor, pemantul sinar dibelakang sumber cahaya) Saya menerima artian pertama adalah proses untuk memperoleh gambaran, cerminan,dan artian refleksi kedua adalah hasilnya yaitu perolehan dari permenungan hal ikhwal dirinya yang sebenarnya. Kita peroleh dengan refleksi gambaran tentang diri lewat permenungan dalam keheningan.

Jadi dalam permenungan itu target kita mempersatukan kejadian masa lalu dan mencoba menganalisa masa lalu itu  (kesadaran dalam merespon keadaan, mengambil keputusan, menyikapi secara positip atau negatip, menghitung potensi diri, karakter, prestasi, capaian target, menghadapi kesulitan hambatan, tantangan) dan menata semua itu untuk masa yang akan datang. Masa yang akan datang kita hadirkan sekarang dalam permenungan. Artinya itu menyusun perencanaan dengan segala kejelasan dan ketetapan saat yang akan datang di depan meja kita sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun