Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asyik Melihat Orang Bertengkar...

26 Januari 2020   11:00 Diperbarui: 26 Januari 2020   11:16 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyakorang tidak suka melihat orang bertengkar. Kalau itu adalah anda, maka sayajustru mengajak anda menelusuri kebanyakan pertengkaran. Agar anda justru dapatlebih memahami mereka yang pada bertengkar. Kita memang selayaknya cuek tidakusah peduli kepada urusan orang lain, lebih-lebih yang sedang bertengkar. Tetapikadang juga kita seperti mau dilibatkan dalam suatu pertengkaran. Maka adabaiknya kita siaga dengan memahami liku-liku pertengkaran apa saja. Kesemuanyamemang pada ujungnya kita harus memilih mau jadi kompor atau mau jadi es atauair pendingin pada kesempatan melihat pertengkaran.

Pengalamansehari hari bisa melihat secara umum jenisnya, pelaku-pelakunya. Kita bisasetiap hari sebenarnya sedang ada pertengkaran politik. Bahkan saat ini kitabisa mendapat cerita perang di Timur Tengah, sebab memang pertengkaran dimejadiplomasi tidak didapat penyelesaian. Dan semua itu bisa ditelusuri. Pertengkaranantar warga desa, warga komplek, yang satu lawan desa komplek yang lain. Tawuradalah perang kecil terbatas, namun bisa bersebab dan berdampak, berbuah yangsama seriusnya. 

Selanjutnya juga antar keluarga yang satu lawan keluarga yanglain, sebab dan dampaknya bisa menjadi perang meski terbatas. Fenomena yang kadangsepertinya tidak membutuhkan analisa yang terlalu rumit, adalah Pertengkaranlanjutan / warisan dari pendahulu dan atau perluasan dari suatu pertengkaranyang lama bahkan warisan turun temurun antar pribadi ataupun kelompokmasyarakat.

Situasipertengkaran ataupun mungkin itu bisa disebut fenomena yang melatar belakangisuatu pertengkaran diantaranya ialah pemicu. Sumbu peledak dari suatupertengkaran adalah "kejadian awal" dari peristiwa pertengkaran itu sendiri.Kemudian pertengkaran itu menjadi peristiwa yang menarik perhatian dan wajarsaja mengundang pendukung, yang tentu akan lebih mengobarkan pertengkaran. Jadikita harus jeli melihat titik pertengkaran dan asesoris pertengkaran, yangmungkin berwujut manusia atau perbuatannya. Ucapan dan sikap manusia diseputarinti peristiwa pertengkaran itu dapat menjadi unsur pemicu yang penting,dipahami.

Situasi seputar pertengkaran pun bahkan bila mengena padadiri para pelaku sendiri ada yang dapatdisebut Dampak. Dampak itu belum serta merta tampak ketika pertengkaran masihberjalan. Dampak yang jauh merupakan akibat bagi lingkungan yang tidak langsungberkepentingan sejak awal. Itu biasa disebut juga "mereka yang menjadi korban".Korban bisa berupa jiwa, harta benda yang di derita oleh orang yang terlibatmaupun lingkungannya. Dan ada juga dampak yang sebenarnya babak baru tetapimasih berkaitan atau menjadi kelanjutan dari pertengkaran yang terjadi.

Semua kejadian tergambarkan diatas adalah peristiwafenomenal. Ada peristiwa atau apapun disebutnya yang tidak fenomenal, tidakkelihatan di permukaan kejadian. Tetapi memang itu peristiwa, yang menggejalajustru dalam kejadian pertengkaran itu. Yaitu Sebab sebenarnya daripertengkaran itu. Saya gambarkan sebagai jiwa penggerak dari dalam peristiwapertengkaran. Mungkin peristiwa di latarbelakang secara kronologis, mungkindalam pemicu tetapi terlebih dalam jiwa orang yang bertengkar. Sebab musababpertengkaran biasanya bergerak sebagai motivasi. Mengakhiri pertentangan secaratotal harus bisa menghapus sebab musabab dan motivasi pertengkaran.

Mari kita sebut saja beberapa hal yang bisa menjadi sebabmusabab pertengkaran yang terjadi:

1. Bedapendapat, fanatisme, kecurigaan, salah paham,dalam hal sekecil apapun

2. Kecemburuanpribadi, kecemburuan social, iri hati, amarah, kebencian

3. Gangguanmental, instabilitas kejiwaan dari salah satu pihak

4. Persaingan,berrebut barang, peluang, kedudukan, kepentingan politik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun