Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gelombang Cinta di "Facebook"

11 Januari 2018   10:09 Diperbarui: 11 Januari 2018   10:23 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belas-kasih, Cinta dari yang lebih kuasa kuat kepada yang lemah

Kasih-setia, cinta yang abadi

Cinta, istilah yang paling populer, dimaknai oleh banyak pihak yang mengklaim sebagai miliknya, dengan pengertian multi nota,rasa.

Kasih-sayang, cinta dalam keluarga

Sayang, cinta yang mesra

Suka, cinta yang belum mesra, dalam perkawanan.

Sebagai pembanding saya sebutkan beberapa kata bermakna dari budaya Yunani, negeri kaya filosof klasik perintis budaya Eropa. Ini :

Agape yang berarti 'cinta yang tidak mementingkan diri sendiri, atau cinta tanpa batas, atau cinta tanpa syarat (Inggris: unconditional love). tidak pernah egois, cinta yang bersifat total, kerap identik dengan cinta Tuhan terhadap ciptaan-Nya.

Philia adalah cinta tahap kedua. Ia adalah kecintaan luhur dan tumbuh dari hasil persahabatan mendalam sehingga menerbitkan rasa 'kami' atau 'kita'. Philia tidak hanya memikirkan keinginan untuk menuntut tetapi juga ingin memberi. Ia suatu kecintaan bermakna, melebihi sekadar suka2an material. Philia sering juga disebut (cinta) platonis, alias cinta yang berbasis persahabatan doang. Kalo kamu sayang sama sahabatmu dan cuma sebatas sahabatan doang, alias nggak menganggapnya lebih dari itu, maka ini adalah philia.

Eros adalah Cinta berdasarkan hawa nafsu dan seksual. Eros di Yunani adalah nama dewa kesuburan. Dari ini ada istilah erotik, seperti kita kenal.

Ludus adalah semacam tingkat lanjutan dari Eros. Ludus merupakan cinta yang lebih mendekati kepada gairah, nafsu dan umumnya dialami pada saat masa-masa honeymoon. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun