Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Marilah Kita Berdoa Menurut Agama dan Kepercayaan Masing-masing

15 November 2015   12:00 Diperbarui: 4 April 2017   16:53 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/astokodatu/budaya-menghormati-leluhur_5519612681331127779de0b4

Komunikasi manusia semakin di mantabkan sebagai sembahyang kepada Tuhan yang Hidup, dan Tuhan dari orang-orang yang Masih hidup (dialam baka).
Disumbang oleh seorang teman Agus Budiantoro S.IP.saya memperoleh masukan ini:
Dalam Islam adalah rukun ke 2 dari lima pilar Islam

“Salat menurut bahasa adalah Doa, dan salat didefinisikan oleh para Ulama fiqh sebagai
أقوال وأفعال مفتتحة بالتكبير ومختتمة بالتسليم
artinya: omongan ( dzikir )dan gerakan yang didahului dengan takbir dan di ahiri dengan salam.”

Hal itu dikukuhkan oleh KBBI sebagai berikut :
sembahyang/sem•bah•yang/ n 1 Isl salat: air -- , air wudu; meninggalkan -- , melalaikan kewajiban salat; 2 permohonan (doa) kepada Tuhan;
bersembahyang/ber•sem•bah•yang/ v 1 melakukan sembahyang (salat): mereka- hari raya di lapangan dekat masjid Al-Azhar; 2 berdoa (memohon) kepada Tuhan: -di gereja; 3 upacara selamatan untuk menghormati (memuliakan) para leluhur dan sebagainya: - Tahun Baru;- pujian upacara berdoa pada petang hari; menyembahyangi/me•nyem•bah•yangi/ v menyembahyangkan; menyembahyangkan/me•nyem•bah•yang•kan/ v 1 mengerjakan sembahyang untuk (ditujukan kepada): - mayat; 2 mendoakan: -arwah para pahlawan yang gugur di medan perang; sembahyangan/sem•bah•yang•an/ n ibadah; persembahyangan/per•sem•bah•yang•an/ n 1 tempat bersembahyang: mencatat semua - yang ada di seluruh Pulau Bali; 2 upacara sembahyang: - untuk membakar jenazah dilakukan di Pura Besakih KBBI.(Googling)

Pemaparan diatas sungguh sekedar merupakan ajakan untuk melangkah nyata saling mendekatnya semua pihak dalam saling pemahaman. Saya percaya telah banyak terjadi dialog dan temu muka, seperti saya saksikan banyak langkah dari salah satu fakultas dari perguruan tinggi UI Jakarta, UGM Yogyakarta, UII, UIN Kalijogo. Terbukti mereka sering berkunjung ke Gereja Ganjuran dimana saya dilibatkan untuk menerimanya baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Tetapi apa yang bisa dibuat oleh kaum awam sendiri ?

Tulisan ini sebenarnya akan menjadi bagian awal dari tulisan yang yang lebih besardengan judul : Mari kita berlatih Bedoa. (untuk Komunitas Intern G.Ganjuran) karenanya sembahyang dan atau doa paham Katholik belum saya paparkan.
Ganjuran, 15 Nopember 2015
Salam hormatku, Em Astokodatu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun