Mohon tunggu...
Asti Sawitri
Asti Sawitri Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Data Warehouse 101: Panduan untuk Memahami Gudang Data

14 Oktober 2025   21:31 Diperbarui: 14 Oktober 2025   22:07 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: Dyah Asti Sawitri, Teknologi Sains Data 2023

Di era digital ini, data adalah emas baru. Setiap hari, perusahaan mengumpulkan segunung data dari berbagai sumber: transaksi penjualan, interaksi pelanggan di media sosial, data dari aplikasi, dan banyak lagi. Tapi, apa gunanya tumpukan data besar jika kita tidak bisa memanfaatkannya untuk mengambil keputusan penting? Di sinilah data warehouse atau gudang data berperan sebagai pahlawan.

Apa itu Data Warehouse?

Bayangkan sebuah perpustakaan raksasa yang sangat terorganisir. Alih-alih berisi buku, perpustakaan ini berisi semua data historis perusahaan Anda. Data dari berbagai departemen---penjualan, pemasaran, keuangan---dikumpulkan, dibersihkan, dan disusun rapi dalam satu tempat. Tujuannya? Agar para pengambil keputusan, seperti manajer atau analis bisnis, bisa dengan mudah mengakses dan menganalisis data tersebut untuk mendapatkan wawasan berharga.

Menurut W.H. Inmon, yang sering disebut sebagai "Bapak Data Warehouse," sebuah data warehouse adalah kumpulan data yang berorientasi subjek, terintegrasi, memiliki rentang waktu, dan bersifat tetap (non-volatile) yang mendukung proses pengambilan keputusan manajemen (Inmon, 2005).

Mari kita bedah artinya:

  • Berorientasi Subjek: Data diatur berdasarkan topik utama bisnis, seperti "pelanggan," "produk," atau "penjualan," bukan berdasarkan proses operasional.

  • Terintegrasi: Data dari berbagai sumber disatukan dalam format yang konsisten. Misalnya, jika satu sistem mencatat gender sebagai "P" dan sistem lain sebagai "Perempuan," di data warehouse, keduanya akan diseragamkan.

  • Memiliki Rentang Waktu (Time-Variant): Data warehouse menyimpan data historis. Anda bisa melihat tren penjualan dari lima tahun lalu, bulan lalu, hingga kemarin. Ini memungkinkan analisis tren dari waktu ke waktu.

  • Tetap (Non-Volatile): Sekali data masuk ke dalam data warehouse, data itu tidak akan diubah atau dihapus. Ia menjadi catatan abadi yang bisa diandalkan untuk analisis.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun