Mohon tunggu...
Yulianto
Yulianto Mohon Tunggu... Penerjemah - Menulis saja

Menulis saja

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Safari ke Tiga Masjid Tertua Peninggalan Kerajaan Makassar

20 Mei 2018   21:08 Diperbarui: 20 Mei 2018   21:33 2020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: news.rakyatku.com

Sumber: news.rakyatku.com
Sumber: news.rakyatku.com
Babul Firdaus, begitu masyarakat menamakan masjid ini. Masjid yang terletak di Jalan Kumala, Kelurahan Jongayya, Kecamatan Tamalate ini merupakan masjid tertua kedua peninggalan kerajaan Makassar.

 Masjid ini dibangun oleh Raja Gowa yang ke 34, I Makkulau Daeng Serang Karaeng Limbangparang Sultan Husain Tumenanga ri Bundu', atau lebih dikenal dengan nama Maulana Husain. Bangunan yang awalnya hanya seluas 10x10 meter ini dibangun pada tahun 1314 Hijriah atau sekitar 124 tahun yang lalu.

Dari segi bangunannya,  masjid ini berbentuk persegi enam yang memiliki makna enam rukun iman. Selain itu, terdapat lima anak tangga yang melambangkan lima rukun islam. Menara masjid ini memiliki ketinggian 12 meter sebagai pertanda bahwa pembangunan masjid tersebut dibangun pada tanggal 12 Rabiul Awal. Saat ini, luas bangunan masjid telah mencapai 2000 meter.

Di dalam Masjid ini terdapat puluhan makam khusus tempat dari keluarga Andi Mappanyukki dikebumikan. Makam-makan tersebut terletak di ruangan khusus yang berada di sisi kanan tempat ibadah. Masjid ini terbilang luas, dengan daya tampung sebanyak 1500 orang.

3. Masjid Jami' Nurul Mu'minin

Sumber: news.rakyatku.com
Sumber: news.rakyatku.com
Masjid ini berada di Jalan Urip Sumoharjo, makassar. "Dibangun kurang lebih 1700 tahun yang lalu, masjid ini adalah salah satu dari tiga masjid peninggalan kerajaan Gowa-Tallo" tutur Ridwan Dg. Gassing, salah satu pengurus masjid. Belum ada penelitian yang dilakukan mengenai sejarah masjid ini.


Konon masjid ini dibangun oleh salah satu putra kerajaan Gowa bernama Andi Cincing Karaeng Talengkese'. Ia berinisiatif membangun masjid ini untuk membantu masyarakat yang dulu kesulitan mengakses tempat untuk shalat. Dahulu, masyarakat makassar jika ingin beribadah harus menempuh perjalanan jauh ke masjid jongayya. 

Untuk memudahkan masyarakat, Andi Cincing membangun masjid ini. Untuk menghormatinya, ia dimakamkan di sebelah bangunan Masjid. Bangunan dari masjid sudah direnovasi hampr 70 persen. arsitektur bangunan masjid mirip dengan bangunan masjid Tua Katangka. Masjid ini memiliki 5 bilik pintu yang menandakan 5 waktu shalat dalam sehari.

 Itulah 3 masjid tertua peninggalan kerajaan Gowa-Tallo. Saat ini, masjid-masjid tersebut tak hanya digunakan sebagai tempat untuk beribadah tetapi digunakan juga sebagai tujuan wisata religi oleh banyak orang dari berbagai negara. 

Masjid tersebut juga cocok digunakan sebagai tempat tujuan untuk bersafari ramadan. Oleh karena itu, jika sempat berkunjung ke Makassar, jangan lupa untuk mengunjungi situs sejarah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun