Mohon tunggu...
Asrul Sani Abu
Asrul Sani Abu Mohon Tunggu... Author | Entrepreneur | Youtuber

Entrepreneur, penulis buku, pendiri PT. Sani Mobil Indonesia dan PT. Tjorauleng Maega Berkah. Alumni Universitas Trisakti Jakarta dan University of Western Sydney Hawkesbury Australia, ESQ Leadership, Top Coach, The 7 Awareness Leadership serta Lemhannas RI. Ketua bidang hubungan internasional APINDO Sulawesi Selatan, ALFI/Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia, Ketua bidang transportasi AUMI Jakarta. Pengurus Dewan Dakwah Islamiyah Tangerang Selatan. Pembina Jendela Pendidikan Nusantara Tangerang Selatan, Pengurus KKSS/Kerukunan Keluarga Sulsel Serpong Tangerang Selatan Banten. Pendiri Kampus Literasi, Amadis Center Foundation, Sani TV serta Sani Media Indonesia Publisher. Karya: Manajemen Kebahagiaan 2015, Novel Ayat Cinta Sang Pujangga 2018, Masterpiece of Love and Life 2019, Bukan Syair Biasa 2020, Sang Wali 2021, Novel From Sydney to Jakarta 2022, Catatan Ngopi Asrul Sani 2024, Alquran, Surat Cinta dari Langit 2025.

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Sebuah Buku untuk Ibuku....

18 Oktober 2025   16:00 Diperbarui: 18 Oktober 2025   16:04 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku untuk Ibuku. Persembahan Cinta Seorang Anak Setelah 30 Tahun Terpisah. 

Tanggal 17 Oktober 2025 menjadi hari yang tidak sekadar menandai ulang tahun ibunda saya, Hj. Nurhayati Kadir Djaropi, tetapi juga menjadi momentum refleksi cinta, rindu, dan pengabdian seorang anak kepada sosok yang melahirkannya.

Hari itu, ibu genap berusia 76 tahun. Kami berkumpul di Babathe, kawasan CPI (Centre Point of Makassar), dalam suasana hangat dan bersahaja. Tidak ada pesta besar, tidak ada hiruk pikuk. Hanya keluarga terdekat anak, cucu, dan cicitnya duduk di meja restoran,  bercerita, tertawa, dan sesekali menikmati momen kebersamaan yang indah di tepian reklamasi pantai Makassar.

Di tengah momen penuh cinta itu, saya menyerahkan sebuah buku berjudul "Buku untuk Ibuku."

Buku ini saya tulis dengan seluruh perasaan, sebagai tanda bakti dan persembahan cinta setelah tiga puluh tahun lamanya saya hidup jauh dari ibu. Sebuah karya yang menjadi penghubung antara waktu yang hilang dan kasih yang tak pernah padam.

Kembali ke Pelukan Ibu

Selama hampur tiga dekade, saya menempuh perjalanan panjang: dari Jakarta hingga Sydney, dari dunia bisnis hingga dunia literasi. Di setiap langkah, saya mencari arti kesuksesan, namun ternyata maknanya sederhana kembali ke pelukan ibu.

Ketika saya akhirnya pulang ke Makassar, saya melihat kembali wajah yang dulu mengantarkan saya ke masa depan dengan doa. Kini, di usia senjanya, ibu tetap tegar, aktif, dan penuh semangat. Tak ada yang berubah dari kelembutannya, hanya waktu yang menambah cahaya di wajahnya.

Buku yang Lahir dari Doa dan Air Mata. 

Buku untuk Ibuku bukan sekadar kumpulan cerita. Di dalamnya terdapat refleksi, puisi, dan kisah keseharian kami di rumah Makassar obrolan hangat di pagi hari, aroma teh dan bunga di taman, hingga tawa kecil saat bersama dalam kendaraan mengenang masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun