Jakarta kini telah banyak sekali berubah.
Sarinah danSarinah yang merupakan gedung mal pertama di Indonesia, kini telah menjadi malnya kawula muda dengan tema Indonesia.
Mal yang simple dan estetik dengan beberapa spot foto yang menarik seperti di skydeck dan amphitheaternya, menjadikan mal ini menjadi salah satu tujuan wisata tidak hanya bagi kawula muda tapi juga keluarga.
Walaupun gedung tempat parkirnya sudah ditambah, namun masih padat jika ingin mencari parkiran. Di mal ini tampak indah dan sangat mencerminkan budaya Indonesia. Terutama pada saat memasuki gedungnya wangi harum bunga melati semerbak di mana-mana. Selain itu ada banyak seni budaya disajikan dengan dipadukan konsep modern minimalis.
Ada juga foodcourt dan jajanan pasarnya yang murah meriah yang dimulai dengan harga 1000 rupiah, makanan asli khas Indonesia termasuk cemilannya serta fashion dan aksesoris yang didesign oleh orang Indonesia.
Mal ini mencoba menggaet kawula muda dan keluarga yang senang mengabadikan gambar dan juga para turis yang ingin membeli segala pernak pernik Indonesia.
Sarinah memang pernah dilupakan, karena usianya yang memang sudah tua ketika pertama kali dibangun di tahun 1967. Eskalator pertamanya di Indonesia tetap dipertahankan, walaupun sudah tak lagi digunakan.
Kini Sarinah mulai bangkit membangun brand baru dengan tema the window of Indonesia. Produk UKM Indonesia mulai diberi ruang untuk tampil agar lebih dikenal oleh kawula muda dan dunia.
Tak hanya Sarinah. Perubahan itu mulai terus berubah menghiasi seluruh jalanan  ibukota.
Hampir seluruh bagian Jakarta memang telah banyak berubah. Ibukota telah menjadi kota yang membanggakan dan membahagiakan.
Jakarta menjadi kota yang indah, sejuk dan manusiawi dengan transportasi massal yang memanjakan masyarakatnya.