Mohon tunggu...
Asrul Sani Abu
Asrul Sani Abu Mohon Tunggu... Penulis - Author | Entrepreneur | Youtuber

Asrul Sani Abu, S.E., M.M. adalah seorang wirausahawan, penulis buku dan youtuber yang berasal dari Sulawesi Selatan yang berdomisili di Tangerang Selatan. Hobinya dalam menulis menghasilkan beberapa karya tulis yang telah diterbitkan di antaranya:  1. Manajemen Kebahagiaan 2. Novel: Ayat Cinta Sang Pujangga 3. The Masterpiece of Love and Life. 4. Bukan Syair Biasa. 5. Sang Wali 6. Novel: From Sydney to Jakarta. Dan 7. Biografi. Catatan Ngopi Asrul Sani.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Fight #02 (Ayat Cinta Sang Pujangga)

10 Januari 2019   11:17 Diperbarui: 23 Januari 2019   11:42 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende


Hari itu, hari pertama masuk sekolah.

Bangun pagi, dan langsung mandi dengan air jernih yang diambil dari sebuah sumur yang berada di samping rumah, lalu menggosok gigi dengan sisa batu bata merah yang dibuat khusus.

Iya, aku memang masih sempat merasakan menggosok gigi dengan batu bukan dengan pasta gigi.

"Nek, aku ingin sikat gigi" kataku.

"Oiya itu sudah ada nenek siapin, sikat giginya pakai tangan dan odolnya gunakan sisa batu merah agar bisa membersihkan kotoran sisa makananmu." Dengan lugas sang nenek menjawab permintaanku.

Hmmmm, walaupun serasa aneh, tapi aku percaya ini cara yang benar.

"Baiklah nek!!!" kataku bersemangat.

Sang nenek telah menyiapkan segalanya mulai dari peralatan mandi, pakaian dan sarapan pagi. Nenek memakaikan baju dan celana dengan cara yang khas dan penuh cinta.

Dengan perlahan, tangannya dengan lembut merapikan setiap sudut baju dan celana sehingga terlihat enak dipandang. Tangannya masuk ke setiap sudut untuk merapikan baju. Sesekali dipandangnya wajahku dan tubuhku dengan penuh senyum, seolah kagum dengan tampilanku.

Akupun sangat senang diperlakukan dengan penuh cinta, walaupun saat itu dalam kehidupan yang sederhana dan apa adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun