Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dokter Dipecat akibat MERS

13 Mei 2014   21:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:32 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perbedaan pendangan antara pejabat birokrasi sering kali berlawanan dengan pakar pekerja tehnis sekali lagi terjadi di salah satu Negara di Timur Tengah akibat MERS Co-V, hal ini mengingatkan kembali kejadian serupa yang pernah terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu.

Seorang dokter yang bekerja disalah satu rumah sakit di Saudi berinsiatif mengirim sample (contoh darah) dari pasien yang dicurigai menderita penyakit flu berat (SARS), sample darah kemudian diuji di salah satu laboratorium di luar negri dan hasilnya diumumkan secara luas bahwa ditemukan kasus MERS pada manusia di Saudi. Dokter yang mengirimkan sample dari Saudi kemudian dipecat. (dikutip dari Wikipedia).

Persoalan pengiriman sample darah ke luar negri untuk  mendiagnosa penyakit yang rumit akan selalu menjadi masalah akibat adanya perbedaan pandangan dari kedua pihak diatas, pekerja tehnis ingin agar diagnose pasien dapat segera diketahui untuk mempermudah pengobatan dan kesembuhan pasiennya, sedangkan birokrat memikirkan jangan sampai sampel darah dari negri mereka dijadikan paten oleh tenaga ahli dari perusahaan di luar negri.

Keterbatasan alat dan teknologi selalu menjadi hambatan sehingga sampel darah harus dikirim dari Negara yang belum maju dalam tehnologi medis ke Negara lain yang sudah maju tehnologi medisnya.

Masalah sharing sampel menjadi diskusi yang menarik di pertemuan para petinggi di Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun