Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kaku Mayat

22 Januari 2012   08:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:35 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Siang ini sekitar jam 14.00 Saya mendengar suara panik didepan rumah,.....ada yang memanggil... pak dokter .....tolong cepat ...ce............pat tolong pastikan apakah orang tua kami masih hidup atau sudah mati. mereka rupanya mau minta konfirmasi.

Segera saya cepat-cepat ke rumah tetangga ( 20 meter dari rumah)  langsung masuk menuju kamar yang ditunjuk, dalam kamar sudah ada seorang satpam dan 2 atau 3 orang anggota keluarga semua pria, perempuan beberapa orang diluar kamar sedang panik.

Saya melihat Pak tua tetanggaku berbaring kaku menghadap keatas agak miring ke kiri, seorang pria memberitahu saya bahwa nadi pak Asep tak teraba, ök....coba saya raba. Ternyata tangan Pak tua sudah dingin saya coba gerakkan tapi lengan sudah kaku, posisi tangan kanan mengepal dan tangan kiri agak lurus sejajar dengan kepala, mata tertutup rapat, mulut terkatup.

Saya sampaikan pada seluruh hadirin bahwa pak tua sudah meninggal beberapa jam yang lalu mungkin 3_atau 5 jam. Selanjutnya saya minta agar mendoakan almarhum, anak-anak almarhum bertangisan. Ternyata almarhum tidur dirumah seorang diri sedang anak-anak tidur dirumah yang lain. Mereka menghubungi Pak Asep lewat telp dari pagi tapi tak ada jawaban, akhirnya mereka mendatangi rumah dan mendobrak pinturumah dan pintu kamar, ternyata pak Asep masih terbaring ditempat tidurnya dan tak bergerak.

Teoritis kaku mayat terjadi perlahan-perlahan setelah seseorang meninggal, mulai dari otot kecil sampai ke otot besar dan mencapai puncak kekakuan setelah 12 jam kemudian perlahan-lahan menjadi lemas kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun