Mohon tunggu...
Asral Kelvin
Asral Kelvin Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja garis keras

Pemerhati sosial. Gorontalo. Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

2018 yang Terlupakan

5 Mei 2018   11:31 Diperbarui: 5 Mei 2018   11:56 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Tahun 2018 baru saja memasuki bulan ke 5, akan tetapi tahun ini serasa sudah tak terlalu di hiraukan. Ibarat mayat hidup yang hanya bermodalkan denyut nadi.

Semua tertuju pada 2019, berbagai macam  permasalahan yang terjadi, para politisi malah sibuk mencari koalisi dari pada solusi. 

Indonesia tertipu dengan demokrasi. Politik menguasai negeri ini, politik ibarat gangsing yang berputar-putar tanpa arah dan merobek-robek berbagai aspek kehidupan hingga sampai sisi kemanusiaan.

Apakah kita bisa mengendalikan politik?? Jika dulu politik itu dikuasai, tetapi sekarang justru terbalik. Perubahan apa yang dinanti??

Mungkin memerlukan analisis yang matang untuk mencari jalan. Politik over hanya bisa di cegah dengan rasa malu. Mari tanamkan rasa malu dalam diri agar politik dapat diseimbangakan, tak harus otoriter, tak harus kapital dan tak harus main mata sebab rasa yang tak dimiliki oleh orang  munafik adalan rasa malu.

Jika 2019 adalah tahunya para politisi, maka tahun 2018 milik siapa? Apakah paradigma ssaat inj tak terbalik? Harusnya pikirkan dulu rakyat baru itu memikirkan kemenangan, apakah tugas politisi hanya memikirkan pemilu?

Bukan soal tentang hastag #2019 ganti presiden atau tentang jokowi 2 periode, tetapi marilah kita dewasa. Para politisi harusnya mulai mengembangkan rasa malu terhadap rakyatnya sebab tugas kalian adalah membuat sistem agar kami lebih mudah dalam kehidupan bukan malah menciptakan peradaban yang saling membenci. 

Mari dahulukan 2018 baru itu 2019. Mari pecahkan setiap masalah yang ada di 2018 baru itu kita bicara pemilu. Saya justru berharap pemerintah mengatur soal isu politik. Politik harus di atur jadwalnya baik itu dimedia elktronik maupun media cetak. Ibarat perkuliahan ada jadwal pembahasan politik dan jadwal yanh harus di kapitalkan adalah rakyat

Politik itu sebenarnya indah jika di laksakan dengan indah, akan tetapi smua hal saat ini telah di campur adukan dengan politik. Sehingga....... mungkin orang politik sudah terlalu banyak.  #2018 tahun rakyat bukan tahun pilpres.

Penulis : asral kelvin s.

boredpanda.com
boredpanda.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun