Mohon tunggu...
Aspar
Aspar Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi bidang olahraga dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 1.1 dan Modul 1.2 Pendidikan Guru Penggerak

23 September 2022   22:16 Diperbarui: 23 September 2022   22:19 5699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Koneksi Antar Materi Modul 1.1 dan Modul 1.2

1. Peristiwa: Momen paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran modul 1.1 hingga 1.2 adalah:

Mengajar di sekolah baru memberi pengalaman kepada saya berkaitan dengan siswa sebagai subjek pembelajaran. Sekolah baru selalu menjadi pilihan terakhir oleh siswa yang akan masuk sekolah. Akibatnya sebagian besar siswa yang bersekolah di tempat saya mengajar memiliki motivasi rendah. Indikasi terlihat dengan rendahnya minat siswa belajar di kelas.

Rendahnya minat belajar siswa di kelas juga disebabkan oleh pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih konvensional. Guru masih dominan menggunakan ceramah, pemberian tugas yang menumpuk dan tidak ada umpan baliknya, guru marah-marah tak menentu, pembelajaran yang membosankan lainnya. Pembelajaran ini membuat siswa menjadi bosan selama belajar di sekolah. Sekolah bukan menjadi tempat yang aman, nyaman dan membahagiakan bagi siswa.

Mengikuti pembelajaran modul 1.1 memberikan pencerahan kepada saya tentang pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara. Pemikiran KHD tentang pendidikan mencerahkan saya bahwa pembelajaran yang saya rekan-rekan lakukan di sekolah adalah keliru. Saya dan rekan-rekan di sekolah masih berorientasi pada pengajaran, bukan pendidikan. Diskusi ruang kolaborasi bersama fasilitator dan instruktur memberikan pandangan baru bagi saya mengenai esensi pendidikan yang berpihak pada anak. Pendidikan haruslah memperhatikan kodrat anak. Baik kodrat anak alam maupun kodrat zaman.

Modul 1.2 memberikan pengalaman kepada saya bahwa seorang guru haruslah memiliki nilai-nilai untuk mendidik siswa. Nilai-nilai ini antara lain, berpihak pada murid, kolaboratif, reflektif, mandiri, dan inovatif. Nilai-nilai ini lah yang mendasari peran guru dalam pendidikan di sekolah. Peran-peran ini antara lain pendorong kolaborasi, coach bagi rekan guru, mewujudkan kepemimpinan murid, dan penggerak komunitas praktisi. Pembelajaran di modul ini memberikan tantangan bagi saya.

Tantangan yang muncul di modul 1.2 membuat saya tergerak untuk melakukan inovasi di sekolah, dan perubahan lainnya. Diantaranya adalah menggiatkan kegiatan ruang kelas aman, nyaman dan menyenangkan melalui kegiatan jumat bersih dan penataan ruang kelas. Menggiatkan kegiatan IHT, Lokakarya dan lainnya untuk membahas masalah pendidikan sekolah. Kegiatan lainnya adalah mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah secara mandiri dalam rangka meningkatkan kompetensi bidang pendidikan.

Kaitan antara modul 1.1 dan modul 1.2 ini terletak pada subjek pendidikan. Modul 1.1 dan modul 1.2 menjadikan siswa sebagai subjek pendidikan. Sebagai subjek pendidikan, guru harus memperhatikan kodrat anak. Modul 1.2 juga menekankan bahwa guru sebagai pelaksana pendidikan haruslah berpihak pada anak. Kaitan ini memberikan gambaran pada saya bahwa penyebab rendahnya motivasi siswa selama ini adalah karena pendidikan yang dilakukan belum memperhatikan pemikiran KHD dan nilai-nilai guru penggerak. Akhirnya, mengikuti pembelajaran modul 1.1 dan modul 1.2 mencerahkan saya tentang persfektif pendidikan KHD untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.

2. Perasaan: Saat momen itu terjadi saya merasa:

Mengikuti pembelajaran modul 1.1 dan modul 1.2 membuat saya memiliki pengetahuan baru tentang filsafat pendidikan dan nilai-nilai yang harus dimiliki guru. Pengetahuan baru ini menjadi inspirasi saya untuk bergerak melakukan perubahan dan memberikan pengalaman baru di sekolah. Perubahan ini diharapkan memberikan dampak positif bagi sekolah menjadi lebih baik lagi. Perubahan positif di sekolah akan meningkat mutu pendidikan Indonesia.

3. Pembelajaran: Sebelum momen itu terjadi saya berpikir bahwa ...sekarang saya berpikir bahwa:

a. Sebelum momen tersebut saya berpikir bahwa pendidikan hanyalah mengajar di kelas. Guru cukup memotivasi dan membelajarkan siswa. Guru adalah pusat pembelajaran dan siswa adalah objek pembelajaran.

b. Sekarang saya berpikir bahwa pendidikan haruslah berpihak pada anak. Rendahnya motivasi siswa di sekolah disebabkan oleh banyak hal, salah satunya karena guru tidak memperhatikan kodrat anak (baik kodrat alam maupun kodrat zaman). Belajar modul 1.1 dan modul 1.2 menggerakkan saya untuk melakukan perubahan. Perubahan itu antara lain dengan mengambil peran menerapkan nilai-nilai guru penggerak seperti inovatif, kolaboratif, refletif dan mandiri. Peran yang dilakukan antara lain adalah pendorong kolaborasi, coach bagi rekan guru, mewujudkan kepemimpinan murid, dan penggerak komunitas praktisi.

4. Penerapan ke depan (Rencana):

Ke depan sebagai guru penggerak saya akan melakukan beberapa hal yang berkaitan dengan peran guru penggerak, antara lain:

a. Melaksanakan kegiatan yang berpihak pada siswa, antara lain menciptakan ruang belajar yang aman, nyaman dan membahagiakan melalui kegiatan jumat bersih dan gotong royong menghias ruang belajar.

b. Mengikuti kegiatan ilmiah secara mandiri untuk meningkatkan kompetensi bidang pendidikan, seperti seminar, lokakarya, diklat, dan forum ilmiah lainnya.

c. Melakukan inovasi-inovasi pembelajaran seperti pembelajaran menggunakan TIK, penilaian berbasis TIK dan lainnya sebagainya yang sesuai dengan kodrat zaman.

d. Mengajak dan memotivasi rekan-rekan guru untuk kolaborasi memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan mendorong kegiatan IHT, lokakarya, seminar dan lainnya.

e. Menggerakkan komunitas-komunitas belajar seperti MGMP, KKG dan komunitas praktisi lainnya baik tingkat daerah maupun nasional.

Demikianlah koneksi antar materi modul 1.1 dan modul 1.2 pendidikan guru penggerak. Mudah-mudahan ulasan ini memberi pencerahan dan menggerakkan semua guru untuk menjadikan pendidikan Indonesia lebih baik lagi.

Aspar

Calon Guru Penggerak Angkatan 6 Kelas 18 Sumatera Barat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun