Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Untuk Kalian yang Tak Mampu Aku Rengkuh

9 Mei 2021   21:53 Diperbarui: 9 Mei 2021   21:55 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hipwee.com/narasi

Papa, Mama, Uni dan Uda.

Maafkan aku yang tak mampu merengkuh, bercerita bahkan sembari membersihkan pusaranya, celotehku terus bersamamu. Walau jauh, namun doa untukmu tak pernah putus di setiap sepertiga malam hingga setiap sujud ku. 

Mungkin hanya itu yang mampu aku lakukan, melebur kerinduan dengan sebait doa. Jika bibi  Corona pergi menjauh, dan kado yang Allah beri di bulan Ramadhan ini mampu aku lewati dengan kesabaran dan keikhlasan.

Mampu bangkit, semangat kembali menyongsong kehidupan yang telah di depan mata. Dengan seizin Allah, bukan hanya aku, tapi kita semua anak anak telah kau lahir  dan kau besarkan dengan penuh cinta kasih akan pulang bersama ke kampung halaman.

Menemani sendiri mu walau sejenak, bersimpuh di pusara mu dan bercerita tentang langkahku dan anak anakku. Bukankah kau mengajarkan aku untuk bersabar untuk melewati tangga kehidupan, tahap demi tahap hingga menjangkau apa yang aku inginkan.

Jika Allah mengizinkan dan merida, aku dan keluarga akan menetap di rumah tua yang kau bangun dengan keringat dan jerih payah mu bertahun tahun. Aku akan menjagamu dan menjaga rumah tua kita yang di dalamnya penuh dengan cinta dan kasih sayang, penuh tawa dan canda.

Buat saudara sepupu

Aku titip rumah dan pusara mereka, jika nanti telah aman dan seizin Allah aku dan saudara saudaraku akan pulang, doakan niat baik kami terlaksana untuk pulang bersama di tahun depan. Aku pun rindu menatap kalian, biarlah kerinduan kita dua tahun ini hanya lewat media yang terpenting kita tetap menjaga kesehatan kita.

Sahabat sahabat Hatiku

Rindu kalian padaku? sebagaimana rindu yang aku rasakan ini, bercanda di bawah sinar rembulan, merasakan dingin malam. namun kebersamaan kita telah mampu melebur rasa dingin yang terkadang terkalahkan dengan selembar jaket. Doakan aku mampu melewati dan menerima kado dari Allah, sebagai peringatan diri untuk menjaga tubuh ini.

Semoga tahun depan kita bisa bertemu lagi, meleburnya menjadi serpihan rindu yang kekal hingga akhir jaman.  Aku rindu bola mata yang selalu berbinar jika pulang. Semoga Allah mengizinkan.

Palembang, 09052021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun