Pekerja keras padahal dulu kalau mau makan kembang tahu harus diambilkan dan di suapi. Kalau sudah marah di tambah merajuk, entahlah malu aku untuk menceritakan masa remajaku.
Sebenarnya tanganku sudah gatal ingin menggoda foto profil di WA nya, namun aku sadar tak mungkin mengganggunya, bukankah istrinya belum bisa menerima aku sebagai adiknya, selalu menganggap pengganggu.
Kembali ke pertengkaran kemarin, kakak bilang bukan dia yang membalas WA ku, itu istrinya,
"WA, adek tadi siang bukan kakak yang jawab tapi istri kakak, "
"Ohhhhh? Kataku balik
"Ya, dia lihat foto profil adek bersama suami,"
"Apa yang dia bilang," marah?
" Nggak ada cuma diam aja," nggak marah.
Aku tidak mau rumah tangga kakakku buyar karena kecemburuan istri yang tak beralasan.
Padahal kalau mau dipikir 26 tahun bukan waktu yang lama untuk memahami hati kakakku. Kalau aku bilang tinggalkan mungkin kakakku akan tinggalkan istrinya.
Karena dari dulu sudah tidak menemukan kecocokan, namun kakakku mengalah, banyak diam yang hal terpenting kakakku selalu ingat omongan aku adiknya.
