Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Menunggu Jarum Jam Berputar Menuju Kemenangan (2) Kerasku Untuk Kesuksesanmu

24 Februari 2020   22:15 Diperbarui: 24 Februari 2020   22:16 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku sendiri tidak tahu apakah ini suatu keberhasilan, pencapaian, pembuktian diri. Terlahir dari rahim seorang ibu yang masih duduk di bangku kuliah menjadikan dia sosok bayi yang kuat. Setiap langkah dia ada dalam denyut nadiku. Kepahitan dalam menjalani sebuah rumah tangga bukanlah dari sosok suami yang telah menyatakan dan menjalin cinta sepuluh tahun, hingga dia memberanikan diri untuk menyunting aku.

Ketidaksukaan keluarganya terhadapku terus memanjang hingga masa itu mengalami tekanan  batin, hingga melahirkan anakku. Keanehan demi keanehan terjadi dengan bayi kecilku hingga anakku di obati di orang pintar, yang membawa ya orang tua dari suami. Aku tahu itu  sudah termasuk sirik tapi apalah dayaku saat itu.

Anakku menjadi anak yang lincah dan periang tidak mau diam, ada saja yang dipanjatnya, hingga aku merasakan suatu keanehan yang terjadi pada si sulung.  Aku membawa ke dr anak dan psikolog anak dan akhirnya aku tahu bahwa si sulung tidak bisa fokus pada suatu hal dan termasuk anak Hiperaktif yang hampir mencapai autis. Segala terapi di jalani hingga timbul merasa bosan.

Akhirnya aku  trapi anakku sendiri dengan caraku sendiri. Aku memberi dia lembaran kertas dan menggambar di kertas sembari selalu aku perdengarkan lantunan Al quran. Aku tak ingin anakku di bilang butuh perlakuan khusus, mungkin di tahun itu belum terlalu banyak  ilmu pengetahuan tentang perkembangan anak yang menyimpang dari normal.

Lika liku perjalan membesarkannya teramat panjang dan sakit namun sebagai seorang ibu aku harus kuat. Bagaimana seorang guru menghina dan merendahkan kemampuan putraku. Ibu ibu kompleks yang mulutnya nyinyir, selalu membicarakan tentang kekurangan putraku. Keluarga dari pihak suami yang menganggap anakku hanya bisa buat masalah. Tapi sebagai ibunya aku berjuang untuk membuat pembuktian diri. Ego ku merajai isi kepalaku.

Akhirnya putraku mampu membuktikan bahwa dia mampu untuk duduk di perguruan tinggi, lolos  di Telkom  Bandung jurusan desain grafis, ikut kembali tes universitas ternama di Palembang dan kembali lagi lolos yang akhirnya dia  memilih kuliah negri. Di Universitas Negeri  Sriwijaya Palembamg. 

Ternyata 

img20200219124059-5e52978fd541df4c0517abf2.jpg
img20200219124059-5e52978fd541df4c0517abf2.jpg
perjalananku dengan  putraku belumlah usai. Bahkan menambah permasalahan baru. Bagiku yang tahu permasalahan dia, aku lebih paham. Orang yang bilang anakku tidak sempurna bahkan dibilang anak nakal dan Badung. Namun aku yakin di balik semua itu ada bahagia yang putraku akan beri.

Ketika aku fokus dengan adik perempuannya di saat itulah , putra ku tiada pengawasan dariku, Aku salah, karena menganggap dia mampu menjalani semua tanpa diriku, hingga hampir di DO. Aku memberinya semangat dan kekuatan untuk menyelesaikannya, walau dari dosen memberikan satu jalan pindah ke universitas lain.

Bertanya pada hatiku haruskah aku membiarkan semua ini terjadi, tidak  aku harus bisa mendampingi dan mengantarnya ke pintu gerbang keberhasilan dan sekaligus pembuktian kepada mereka bahwa.anakku terlahir sempurna dan mampu mencapai apa yang orang lain capai.

Ya Allah, Engkau pasti.tahu bagai mana gejolak hatiku, berada di himpitan batu yang teramat besar. Pengujian kesabaran dan ke iklasan terus Kau pertanyakan. Dari suami yang kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya, suami yang terkena serangan jantung dan harus di operasi. Putraku yang tak berhenti kecelakaan motor, entah berapa motor yang telah hancur, adik perempuannya yang urat tendon di kakinya putus, bungsu yang kecelakaan hingga tangannya di gif. 

Beribu persoalan yang membuat aku jatuh, karena egoku untuk suatu pembuktian membuat aku bangkit dari derita panjang kehidupanku, hingga mengantarkan sulung ku untuk  menyelesaikan tahap akhir dari perjuangannya selama. Di akhir perjuangannya . Allah memberi kembali ujian kesabaran dan keikhlasan . Kembali putraku kecelakaan, motornya habis dilindas truk, papanya yang harus operasi otak karena ada penyumbatan di pembuluh dara ke otak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun