Mohon tunggu...
Asneri Ami
Asneri Ami Mohon Tunggu... Administrasi - Perempuan Tulen

Belajar seumur hidup adalah suatu kewajiban, bukan sebuah pilihan

Selanjutnya

Tutup

Love

Menikahlah, tapi Bukan Karena Berapa Follower Si Dia

26 Januari 2022   15:31 Diperbarui: 26 Januari 2022   15:36 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Menikahlah kamu untuk menyempurnakan agamamu.

Sudah menjadi sunnatullaah dalam kehidupan manusia. Mulai ketika dia lahir hingga bertumbuh dewasa sampailah pada akhirnya saat menikah dan membina keluarga. Tidak lain satu gool yang dicapai adalah menuju kebahagian. Bahagia dan menyempurnakan agama kata kuncinya !

Lalu apakah dengan membentuk keluarga itu kita dijamin akan bahagia. Jawabnya adalah beraneka ragam. Bisa iya bisa tidak. Saat ini kita bicara bagaimana bahagia bisa diraih.

Dalam perspektif Islam telah dijelaskan langkah-langkahnya sangat detal dan lugas. Mulai dari pencarian bibit calon yang akan dinikahi sampai kepada teknis dalam berumah tangga. Terlepas itu semua, saya percaya bahwa Islam itu mengajarkan sangat teknis kepada manusia. Tinggal kita bisa mengikutinya atau tidak. So simple.

Jika kita simak Hadist Nabi Muhammad Sollallahu Alaihi Wasallaam memberikan petunjuk bagi kita dalam memilih calon untuk dinikahi dengan empat kriteria yang harus dilihat yaitu karena cantiknya , hartanya , keturunannya dan karena agama. Bila kita mengutamakan agamanya , maka janji Allah kita mendapatkan bahagia di dunia dan di akherat begitu bunyi hadist tersebut.

Cantik memang kriteria yang  mudah dilihat, secara fisik. Saat ini dengan dinamika kecanggihan IT telah merubah pola prilaku masyarakat. Baik muda maupun tua. 

Banyak yang menjadikan medsos  sebagai media aktualisasi diri.  Bahkan menjadi ajang pendapatan komersial oleh banyak level masyakarat saat ini . 

Dengan pendapatan dari profesi sebagai youtuber sangat menjanjikan. Semua berbondong-bondong beralih profesi menjadi youtuber, terlebih situasi pandemi yang lebih banyak mengharuskan masyarakat berdiam di rumah. Dampak positive maupun negative tersebut telah menjadi perubahan dari berbagai sisi.

Perjodohan dengan media social antar negara dan kota melalui aplikasi telah menjadi trend saat ini , dikarenakan sulitnya bertemu secara offline. Hal ini menjadi perhatian karena banyak disalahgunakan oleh kawula muda tersebut dalam mencari perjodohan. 

Mereka yang memiliki subscriber dan follower menjadi trend dan cenderung dikuti baik dari gaya maupun life style hidupnya. Kegilaan pada tokoh idola tertentu menjadi daya tarik yang kuat membuat hal tersebut mampu memasuki semua level.

Folower yang dari berbagai golongan tersebut tentunya tanpa memandang kategori manusianya. Siapapun itu jika mereka suka termasuk follower. Orang yang memilki follower terbanyak akan di elu-elukan sebagai idola dengan segala konsekwensinya. Salah satu konsekwensinya segala aktifitas yang dijalaninya menjadi sorotan baik aktifitas social maupun pribadi menjadi sorotan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun