Mohon tunggu...
asma nadiashalsabilla
asma nadiashalsabilla Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa pgsd

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Anak Saat Pembelajaran Jarak Jauh

30 Desember 2020   16:31 Diperbarui: 30 Desember 2020   16:34 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Covid-19 merupakan  penyakit yang dapat ditularkan yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Coronavirus merupakan virus baru yang dikenal setelah terjadinya wabah di Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019. Coronavirus sendiri merupakan jenis kelompok virus yang menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia. Beberapa jenis dari coronavirus yang diketahui dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan mulai dari batuk, pilek sampai Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus yang baru ditemukan dapat menyebabkan penyakit Covid-19 (World Health Organization, 2020). World Health Organization (WHO) menyatakan resiko tinggi penyebaran Covid-19 ke negara lain di dunia dan pada bulan Maret 2020 WHO menilai Covid-19 sebagai pandemi.

Pada 2 Maret 2020 Indonesia mengkonfirmasi kasus pertama Covid-19  dengan 2 kasus pertama. Pada akhir Maret 2020, satgas Covid-19 mengeluarkan pedoman media respon cepat dan aspek kesehatan masyarakat terkait penularan Covid-19 di Indonesia. Dalam merespon fenomena ini, Indonesia mengeluarkan beberapa kebijakan terutama dalam mengatur interaksi sosial masyarakatnya untuk mencegah angka penyebaran virus semakin tinggi.  Mulai dari anjuran melakukan Social Distancing atau Physical Distancing hingga kebijakan resmi seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Kebijakan dan anjuran yang  dilakukan pemerintah ini memberikan dampak besar bagi kehidupan sosial masyarakat di Indonesia.

Semua aktivitas atau kegiatan yang tidak mendesak dianjurkan untuk dilakukan seminimal mungkin dalam lingkungan luar rumah dengan tetap wajib melaksanakan protokol kesehatan. Hal ini dapat mempengaruhi interaksi di masyarakat yang sebelumnya bersifat langsung (tatap muka pada satu tempat satu waktu) sedangkan pada masa pandemi ini dibutuhkannya adaptasi seperti melakukan interaksi dari rumah masing-masing dengan memanfaatkan teknologi.

Pandemi Covid-19 bukan hanya mengancam atau berpengaruh pada kesehatan fisik masyarakat tetapi juga pada kesehatan jiwa. Adaptasi terhadap perubahan yang terjadi dalam menjalani aktivitas keseharian "yang baru" bukan merupakan hal yang mudah. Kesulitan menghadapi perubahan ini dapat meningkatkan stress. Selain itu, Melihat dan mengetahui data statistik penyebaran virus dan jumlah pasien positif hingga jumlah korban dunia dapat menyebabkan tingkat kecemasan bertambah.

Beban kerja ganda yang dialami orang dewasa saat bekerja di dalam rumah yaitu antara pekerjaan yang dikerjakan di rumah dengan pekerjaan rumah itu sendiri, bahkan sampai pada kesulitan-kesulitan lainnya seperti kesulitan ekonomi akibat pekerjaan maupun penghasilan. Selain itu, pelajar yang menggunakan metode pembelajaran jarak jauh juga tidak sepenuhnya menyenangkan bagi sebagian orang karena juga dibatasinya interaksi secara langsung dengan orang lain. Adaptasi pada keadaan saat ini seperti dapat berpengaruh pada kesehatan mental masyarakat seperti kecemasan berlebih (anxiety) maupun stres.

Gejala kecemasan yang muncul dari dampak kondisi pandemi ini juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik yang dikhawatirkan dapat mengganggu keberfungsian sosial seseorang dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari. Tanda-tanda anak mengalami stres menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) ialah sebagai berikut perubahan pada perilaku yang tidak biasa (gestur), emosi tidak stabil (mudah marah dan menangis), tidak bisa tenang atau gelisah (tampak murung), mudah putus asa (hilang kepercayaan diri), menarik diri dari lingkungan dan lengket berlebihan terhadap pola asuh orang tua, hilangnya nafsu makan serta sulit untuk berkonsentrasi, gangguan tidur (sulit dan sering terbangun ketika tidur, pusing bahkan berdampak hingga mimpi buruk).

Akibat dari stres yang berlebih dapat mempengaruhi kesehatan seseorang, menurunkan imun sehingga lebih mudah terkena penyakit. Sehingga menjaga kesehatan fisik dan mental menjadi hal yang penting sekali, kesehatan mental disaat pandemi Covid 19 ini bisa bisa dijaga dengan melakukan hobi yang sudah ada ataupun mencari hobi baru seperti berkebun, memelihara hewan peliharaan, membaca bacaan yang membuat senang, mencari hal-hal positif dari lingkungan sekitar. Kesehatan fisik pun harus dijaga dengan cara berjemur di pagi hari, berkebun, olahraga ringan di sekitar rumah, yoga, memastikan cukup minum air putih dan lain sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun