Bagi saya yang pertama kali datang ke Moskow beberapa tahun lalu merasakan Red Square menjadi saksi bisu dari sejarah panjang politik Rusia. Tak kalah pentingnya dengan Kremlin yang kini telah beralih fungsi jadi kediaman resmi Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Secara arti nama Red Square berasal dari kata Karsnyi yang berarti indah. Namun, berarti merah dalam kontemporari Rusia.
Di abad ke -14, Red Square merupakan kawasan kumuh yang berada di bawah Tembok Kremlin. Sebagaimana kondisi saat itu kriminal banyak dijumpai di sana.
Barulah pada tahun 1400 di bawah Ivan III, kawasan tersebut mulai 'dibersihkan.' Namun, tetap saja jadi tempat kumpul penjahat hingga tempat eksekusi publik. Tak ada aturan di Red Square saat itu.
Nama Red Square pun baru resmi disematkan pada pertengahan abad ke-17, menggantikan nama 'Fire Square' dan Trinity Square. Adapun, Red Square juga jadi tempat parade militer yang menunjukkan wibawa pasukan Soviet di mata dunia kala itu.
Hanya saja, fungsi Red Square sebagai tempat parade militer mulai hilang usai Perestroika. Fungsinya pun beralih menjadi tempat konser rock, musik klasik, festival hingga fashion berkelas dunia.
Setiap awal tahun, Red Square juga jadi lokasi utama pesta Tahun Baru. Dimeriahkan oleh kembang api dan pesta meriah, menjadi pusat turis yang ingin merayakan tahun baru untuk datangke Moskow.
Bagi para turis, Red Square pun telah menjadi objek wisata wajib kunjung apabila liburan ke Moskow. Saya sangat  mengagumi sejumlah bangunan bersejarah khas Rusia yang tersebar di sekitar Red Square. Saya sangat beruntung bisa berkunjung ke Red Square. Karena ada pepatah: "belum ke Rusia kalau belum ke Red Square" !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H