Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Andaikata Saya Gubernur Jakarta, Kemacetan Jalan Akan Berkurang

7 November 2017   21:30 Diperbarui: 10 November 2017   12:39 3600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dengan cara ride sharing kemacetan akan berkurang (dok:pribadi)

Dari hasil survei yang dilakukan Uber , rata-rata pengemudi mobil di Jakarta membuang waktu 90 menit dalam kemacetan. Ini merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Uber dan Boston Consulting Grup (BCG) pada medio September -- Oktober 2017 lalu. "Jika dijumlahkan selama setahun, pengguna mobil menghabiskan 22 hari per tahun di dalam kendaraan," kata Head of Public Policy Uber Indonesia John Colombo. (sumber:katadata.co.id)

Bayangkan apakah Kompasiner bersedia hidup terus di Jakarta kalau tidak dicarikan solusi mengurangi kemacetan dengan menghabiskan waktu 22 hari dalam setahun hidup di mobil. Sangat tidak sehat hidup di Jakarta.

apakah kita mau hidup di jalan (dok;antara.com)
apakah kita mau hidup di jalan (dok;antara.com)
Dalam survei tersebut  juga diperkirakan dalam 5 tahun lagi, jalanan Jakarta diprediksi  macet total dan tidak bergerak. Karena hal tersebut,  sistem berbagi tumpangan atau ridesharing menjadi solusi alternatif untuk mengurangi kemacetan. Alasannya, semakin banyak orang yang diangkut dalam sebuah kendaraan, pasti akan mengurangi jumlah mobil yang berada di jalanan.

Produk UberPool dipredeksi menjadi salah satu inovasi  ridesharing milik Uber dalam mengurangi  kemacetan di  Jakarta yang menggila. Jadi Uber tidak hanya memikirkan mencari keuntungan. Tapi  juga membuka jalan untuk mengurangi kemacetan dengan teknologi UberPool di Jakarta,

Kendaraan bermotor di Jakarta dan daerah sekitarnya bertambah 1.500 unit setiap hari, yakni 1.200 sepeda motor dan 300 mobil. Konsentrasi pertumbuhan kendaraan di  Jakarta dan sekitarnya, berdampak pada tingkat kemacetan yang parah di Jakarta. Kondisi ini semakin diperparah sebab penambahan jumlah jalan yang dilewati tidak sebanding dengan populasi harian kendaraan. Hal ini menjadi tambah buruk  dengan lahan parkir yang sembarangan mengurangi badan jalan. Coba lihat di daerah Cideng masih banyak mobil parkir di badan jalan. Belum lagi di Tanah Abang badan jalan juga untuk pejalan kaki karena trotoar dipakai untuk lapak kaki lima.

Menurut data dari Bagian Lalu Lintas Polda Metro Jaya, dalam sehari  ada 20-21 juta kendaraan yang beredar di Jakarta. Kendaraan yang ada di Jakarta tersebut sekitar  16-17 juta berasal dari Jakarta termasuk Bodetabek. Infrastruktur jalan bila dibandingkan dengan luas daratan Jakarta cuma 6 persen, sedangkan  yang ideal adalah 16-18 persen. 

Sangat tidak wajar, jumlah kendaraan di  Jakarta bisa dua kali  lipat jumlah penduduknya yang 10 juta orang. Data dari Bappenas  mencatat kerugian masyarakat dari dampak kemacetan di sejumlah wilayah Jakarta mencapai Rp 67 trilyun per tahun. Bayangkan subsidi BBM untuk warga dari pemerintah yang dihabiskan untuk penduduk  Jakarta saja  berarti trilyunan dalam waktu setahun.

Aplikasi Uber sangat mudah digunakan (dok. pribadi)
Aplikasi Uber sangat mudah digunakan (dok. pribadi)
Jadi untuk Jakarta agar bebas macet harus dibikin peraturan yang ekstrem. Dan apabila peraturan konsep berkendaraan bersama diberlakukan maka akan semakin banyak masyarakat Jakarta yang memakai kendaraan berbasis aplikasi UberPool.

BAGAIMANA CARA  MEMESAN PERJALANAN  UberPoll (silahkan klik, sumber: uber.com)

Ini Petunjuk cara Memesan UberPool:

UberPOOL tetap menghadirkan tingkat keamanan, kenyamanan dan keandalan dari perjalanan uberX yang sudah Anda kenal dan sukai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun