Mohon tunggu...
Asih Fitriani
Asih Fitriani Mohon Tunggu... Guru - Guru BK SMP Kebumen

Saya adalah seorang yang senang menjalin komunikasi untuk menjalin relasi. Selain bekerja sebagai guru, saya juga bekerja sebagai seorang kru Wedding Organizer dan saat ini sedang menempuh pendidikan magister di Universitas Negeri Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Yuk Kurangi Stress!

30 Desember 2022   12:41 Diperbarui: 30 Desember 2022   12:47 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan di Indonesia sejak masa pandemi mengalami perubahan yang cukup signifikan. Social distancing dan karantina menjadi familiar di telinga kita. Sejak saat itu pula ada satu hal yang berkembang secara pesat dalam berbagai bidang, yaitu teknologi. Mulai dari sektor pendidikan, perekonomian, kesehatan, entertainment, hingga layanan lainnya berbau teknologi. 

Hal baru yang masuk ke dalam kehidupan kita tentunya membawa efek baik dan buruk. Bagi sebagian besar orang, perkembangan teknologi membawa dampak baik, di antaranya adalah memudahkan pekerjaan, menghemat tenaga, waktu, dan biaya. Efek buruk bagi sebagian besar orang adalah menurunnya kesehatan dan meningginya tugas-tugas.

Walaupun semakin dimudahkan dalam bekerja, ternyata tuntutan pekerjaan berbanding terbalik. Justru pekerjaan semakin menggunung dan perlu adaptasi yang lebih dari setiap individu. Dampak inilah yang menyebabkan manusia mengalami stres.

Menurut P2PTM Kemenkes RI, stres adalah reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional (mental/psikis) apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. 

Lalu, dari manakah datangnya stres ? Menurut Klinik Psikologi RS Ghracia Yogyakarta, ada beberapa sumber yang dapat dikategorikan sebagai pemicu munculnya stres, yaitu :

1) Tension, yaitu suatu keadaan dimana kita mengalami tegang atau tekanan mental, contohnya : mempunyai hutang, suami atau istri selingkuh, hendak menghadapi ujian akhir sekolah, dll.

2) Frustrasi, yakni mengalami kekecewaan karena ambisi atau cita-cita kita terhambat oleh sesuatu atau disaat kita mengalami kegagalan. Misalnya saja gagal dalam berumah tangga, gagal sekolah, gagal dalam panen,dll.

3) Konflik, rasa ketegangan, kecemasan yang disebabkan sukar menentukan dua pilihan atau lebih. Contohnya pasangan suami-istri yang selalu tidak rukun, apakah akan bercerai atau tidak.

4) Krisis, kejadian mendadak, sementara upaya untuk mengatasinya diluar kemampuan kita, sebagai contoh terjadinya bencana alam, kematian seseorang yang kita sayangi dan kita cintai.

Dalam artikel kali ini, pembaca bisa memraktekkan beberapa tips berikut untuk mengurangi stres sehingga kesehatan badan dan pikiran tetap terjaga:

Melakukan meditasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun