Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Karyawan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rindu tak berujung rasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anda Mengalami Office Bullying?

24 September 2018   02:34 Diperbarui: 24 September 2018   06:50 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernahkah Anda mengalami Bullying?

Bila Anda mendengar kata bullying, maka serta merta pikiran Anda akan mengingat kepada sesuatu tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lainnya dengan semena-mena dengan tanpa ada reaksi balasan dari orang yang di bully itu. Barangkali Anda pernah  merasa di bully, atau Anda pernah melihat dan mendengar orang-orang di sekitar Anda yang di bully. 

Bullying berbeda dengan berkonflik. Bullying adalah perilaku agresif yang disengaja dengan menggunakan kekuatan atau ketidakseimbangan kekuasaan. Konflik itu melibatkan antagonisme antara dua orang atau lebih. Setiap dua orang bisa mempunyai konflik, perkelahian, atau perselisihan, namun bullying cuma terjadi dimana terdapat ketidakseimbangan kekuatan.

Seseorang yang  melakukan bullying bisa membuat tindakan-tindakan, seperti: mengancam, pelecehan verbal, penghinaan rasial, menggoda, mengejek, meludah, mendorong, menendang, dan memukul.

Menurut pandangan lain, bullying adalah salah satu bentuk dari perilaku agresif dengan kekuatan dominan pada perilaku yang dilakukan berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak, orang lain, atau korban yang lebih lemah darinya. Bullying terjadi bila seseorang atau sekelompok orang mengancam atau mengganggu kesehatan dan keselamatan seseorang baik secara psikologis maupun fisik, yang mengancam penerimaan sosial, reputasi, atau properti seseorang yang dilakukan secara terus menerus dan berulang.

Bullying bisa terjadi baik di lingkungan sekolah, lingkungan kerja, lingkungan kelompok, lingkungan masyarakat lainnya.

Bullying di sekolah

Beberapa jenis bullying di sekolah dikelompokkan ke dalam kategori yang terpenting, di antaranya:

1. Intimidasi emosional. Bullying (perundungan) ini melibatkan faktor-faktor seperti: menggoda, merubah nama panggilan, komentar yang menghina, dan penghinaan lainnya. Intimidasi ini dilakukan agar orang lain mengabaikan dan mengucilkan korban. Intimidasi emosional juga bisa dilakukan dengan cara mengambil barang dan sengaja pula melupakan dumana disembunyikan atau menyimpan barang seseorang.

2. Intimidasi fisik. Perundungan berbentuk kekerasan fisik, seperti: meludah, berkelahi, memukul, dan mendorong. Orang yang membully mengancam dengan menggunakan kekerasan untuk memaksa korban melakukan sesuatu yang harus sesuai dengan keinginannya.

3. Intimidasi individu. Perundungan yang dilakukan perorangan, bisa terjadi secara langsung atau secara online. Bisa dilakukan dengan intimidasi emosional atau intimidasi fisik. Jenis intimidasi ini sering terjadi di tempat-tempat sepi dan di sekolah dasar.

4. Pack intimidasi. Perundungan yang dilakukan oleh kelompok. Intimidasi yang lebih sering terjadi di sekolah tinggi. Intimidasi ini dilakukan dengan cara intimidasi emosional atau intimidasi fisik, baik secara langsung maupun di dunia maya. Terjadi di bus sekolah, ruang kelas, lapangan olahraga, lorong-lorong sekolah, atau di halaman sekolah.

Bullying di kantor

Bullying tidak cuma terjadi di sekolah namun juga bisa terjadi di tempat kerja, mulai dari intimidasi hingga betul-betul melakukan tindak kekerasan. Apabila terdapat kritik atau komentar terjadi di dunia kerja itu masih tergolong normal dan tidak termasuk bullying. Tapi bila perlakuan terus menerus yang tidak menyenangkan serta tanpa alasan dan perlakuan itu menyebabkan trauma psikis dan mental pada si korban, itu sudah tergolong ke dalam bullying. 

Perilaku yang dapat dikategorikan sebagai tidak normal, bahkan menjurus kepada bullying, pertama coba tanyakan kepada diri sendiri, apakah orang lain akan menganggap perilaku itu bisa diterima secara umum? Berikut beberapa kondisi yang dapat dibilang dengan office bullying:

1. Tidak menghargai hasil kerja Anda

2. Tidak menghargai tanggung jawab dan jabatan Anda

3. Dibentak, terutama yang dilakukan di depan orang banyak

4. Kritik atau komentar yang merendahkan atau memojokkan

Dampak psikologis yang diakibatkan oleh office bullying (pelecehan di kantor) adalah lebih mengerikan ketimbang dengan pelecehan seksual. Kesimpulan tersebut merupakan hasil dari penelitian dari University of Minnesota.

Apabila Anda mengalami salah satu ciri-ciri dari perlakuan pelecehan di kantor (office bullying) yang disebutkan di atas, apa yang harus dilakukan oleh Anda?

Seorang pakar manajemen menyarankan supaya Anda cepat mengonfrontir tindak perundungan itu pada saat kejadian.

Umpamanya, saat seorang teman mengolok-olok, katakanlah dengan tegas bahwa Anda tidak menyukai kelakuannya dan mengharapkan ia menghentikan sikapnya. Katakanlah bahwa Anda adalah seorang profesional, dan layak diperlakukan dengan sopan.

Harap diingat, ketika mengatakan hal itu, jagalah emosi dan nada bicara Anda, sebab sebetulnya sisi emosional inilah yang memang diincar si bully.

Oleh karenanya, ketika emosi mulai memuncak, sebaiknya Anda menjauh dan menenangkan diri dulu.

Jika perlakuan yang diterima telah melampaui batas, buatlah laporan tertulis, sertakan semua aspek dengan detail, termasuk tempat, waktu, bentuk perundungan, dan saksi mata dari kejadian itu.

Jika laporan tersebut tak jua membuat pelecehan berhenti, bahkan cenderung semakin parah, telah waktunya Anda mencari pekerjaan di tempat lain. Kendati hal tersebut bakal membuat si perundung merasa menang, namun ketahuilah, kesehatan mental dan harga diri Anda jauh lebih penting ketimbang dengan apa yang orang lain pikirkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun