Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Karyawan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rindu tak berujung rasa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Rencana Membangun Teleskop Raksasa Terbentur Kesakralan

9 September 2018   04:44 Diperbarui: 9 September 2018   07:21 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teleskop yang awalnya dijadwalkan selesai pada 2024 ini mengikuti model teleskop Keck berdiameter 10 meter yang revolusioner, dan akan dioperasikan oleh Caltech dan University of California.

Pada 2001, NASA mengumumkan rencana penambahan enam teleskop kecil yang disebut outrigger, yang akan digunakan bersama teleskop-teleskop besar untuk menguji berbagai gagasan terkait misi antariksa masa depan, terutama dalam pencarian planet baru.

Saat itulah, penduduk asli Hawaii mulai protes. Mereka gelisah melihat Mauna Kea dipenuhi teleskop karena dalam kepercayaan mereka, puncak gunung berapi adalah wilayah sakral. Dan sebagai puncak tertinggi, Mauna Kea adalah tempat paling sakral di pulau tersebut.

Kealoha Pisciotta adalah salah satu penentang. Dulu, Pisciotta bekerja sebagai operator radio di Mauna Kea. Ia geram melihat sebuah altar keluarga harus digusur dari wilayah sakral tersebut, apalagi mendengar rencana NASA memasang sejumlah outrigger di sana.

Sebagai pimpinan Mauna Kea Anaina Hou, organisasi pencinta lingkungan dan budaya Hawaii, Pisciotta maju ke pengadilan untuk menghentikan ambisi NASA. Langkahnya berhasil.

Pada 2007, pengadilan distrik di Hawaii menemukan kekurangan pada perencanaan outrigger, dan menarik izin pembangunan. NASA harus mengepak peralatan mereka dan angkat kaki.

Tak lama, TMT Corp. memilih lokasi lain yang diharapkan dapat diterima warga asli, yakni dataran di bawah puncak Mauna Kea yang tidak memiliki monumen atau struktur antropologis.

Mereka sepakat membayar 1 juta dollar per tahun - seperlima untuk Office of Hawaiian Affairs, sisanya untuk para penjaga gunung. TMT Corp. juga menjanjikan 2 juta dollar AS per tahun untuk pendidikan sains dan teknologi serta pengembangan tenaga kerja di Pulau Hawaii.

Namun, sengketa belum berakhir. Menurut Pisciotta, observatorium 18 lantai tak cocok dibangun di wilayah konservasi. Pengembangan teleskop di puncak Mauna Kea juga telah mengganggu praktik budaya dan agama yang dilindungi undang-undang.

Warga asli Hawaii menegaskan, mereka tidak menentang sains atau astronomi; mereka hanya tidak ingin hal itu dilakukan di gunung mereka. Hubungan warga dengan gunung ibarat hubungan dengan tetua - gunung adalah ibu dari sumber daya mereka.

Dalam serangkaian dengar pendapat pada 2010 dan 2011, Dewan Pertanahan Negara AS memberi izin untuk keberadaan teleskop, tapi melarang pembangunan sampai ada dengar pendapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun