Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Karyawan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rindu tak berujung rasa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mencuci Mulut dengan Sayur Kini sedang Tren

4 Agustus 2018   04:44 Diperbarui: 4 Agustus 2018   14:08 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

8. Kecanduan.  Bila kebiasaan mengonsumsi gula, jika Anda lapar akan menimbulkan keinginan untuk makan gula lagi.

8. Kanker. Kemampuan bertahan hidup akan semakin lemah bila pada orang yang mengidap penyakit kanker.

9. Diam-diam membahayakan. Jika konsumsi gula dibiarkan terus menerus bisa berbahaya.

10. Lemak. Bisa berakibat tubuh obesitas.

Nah, dengan demikian, apabila Anda tetap ingin mencuci mulut sesudah makan (siang atau malam), dan Anda ingin menghindari hidangan pencuci mulut yang mengandung gula, maka alternatif dari persoalan tersebut, cobalah Anda mencuci mulut dengan mengonsumsi sayuran.

Tren mencuci mulut setelah makan ini saat ini tengah melanda Negeri Paman Sam Amerika Serikat.

imaginate.com
imaginate.com
Begini ceritanya.

Para chef di Negeri Paman Sam tersebut tengah mendobrak batasan kuliner dari hidangan pencuci mulut tradisional, yakni dengan mengurangi tambahan gula dan bereksperimen dengan zat manis alami dari sayur seperti jagung, wortel, dan ubi.

Meski sayur sebagai pencuci mulut terdengar ganjil, sejumlah pakar kuliner kini mendorong agar kita mengenali kandungan gula tinggi dalam beragam sayur dan memahami cara mengolah mereka untuk meningkatkan rasa manis alami tersebut.

Menurut para chef ini, kita sering kali terlalu tradisional dalam memasak sayur. Dalam misi membuat mereka lebih sehat, kita cenderung mengolah sayur dengan cepat, tanpa menambahkan zat lain. Padahal, meski dipandang sebagai makanan gurih, setiap sayur sebenarnya memiliki kandungan gula alami yang bervariasi.

Kandungan gula dalam sayur bergantung atas kondisi tanah, cuaca, cara panen, dan penyimpanan, dan diukur dalam skala Brix (dari nama Adolf Brix, ilmuwan Jerman yang pertama mengukur kadar gula dalam sari tumbuhan). Semakin tinggi skalanya, semakin manis sayur tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun