Mohon tunggu...
Ashriady Ashriady
Ashriady Ashriady Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pengajar

Sekali berarti setelah itu mati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berbagi dan Peduli di Tengah Pandemi

11 Juli 2020   20:17 Diperbarui: 11 Juli 2020   21:07 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari kemenangan baru saja dirasakan kaum muslimin, energi keberkahan Ramadhan masih serasa menyapa para hamba-hamba yang telah berjuang selama 30 hari yang telah berlalu. Momentum Ramadhan di tengah pandemi memberikan suasana yang berbeda tahun ini, libur lebaran tidak lagi menghiasi suasana silaturahmi di awal Bulan Syawal.

Sebelumnya pemerintah telah menetapkan bahwa libur lebaran Idul Fitri tahun ini hanya sehari pasca lebaran. Selasa, 26 Juni 2020 para pahlawan keluarga yang berprofesi sebagai ASN atau lembaga pemerintah lainnya segera melanjutkan aktifitas mereka yaitu WFH alias bekerja dari rumah. Tentu aktifitas ini juga sedikitnya mempengaruhi aktifitas para pahlawan keluarga yang bekerja di sektor swasta.

Pasca lebaran Idul Fitri sudah samar-samar terdengar kabar bahwa pemerintah akan sedikit melonggarkan PSBB. Tempat-tempat keramaian seperti pasar, mal termasuk aktifitas perkantoran akan dibuka kembali. Hal ini pun banyak menuai komentar yang beragam, tak sedikit pun masyarakat dengan latar belakang yang berbeda memberikan komentar atas ketidakterimaan mereka apabila tempat ibadah tetap saja ditutup sementara aktifitas yang lain akan dilonggarkan.

Sebagai seorang mukmin yang baru saja ditempa dengan ibadah Ramadhan, tentunya lebih berhati-hati dalam mengeluarkan statement yang bisa menguras sedikit demi sedikit pahala puasanya. Momentum Bulan syawal ini semestinya semakin menguatkan diri untuk tetap di dalam ketaatan termasuk kepatuhan para anjuran pemerintah serta Majelis Ulama yang telah memberikan arahan kepada ummat.

Kebesaran hati dalam menyikapi setiap masalah atau musibah yang menimpanya adalah anjuran Agama kepada setiap pemeluknya. Secara khusus kaum muslimin telah melewati sedikit demi sedikit fase sulit pandemi Corona di negeri ini. Anjuran beribadah dari rumah bahkan di Bulan yang berkah harus dilewati tanpa berjamaah di Masjid, tanpa i'tikaf di rumah Allah namun semuanya mereka bisa lalui dengan kesabaran.

Masa-masa yang paling sulit adalah bagi mereka yang mengais rezeki di negeri rantauan harus meneteskan air mata tanpa pulang kampung. Gemuruh suara takbir menyesakkan dada namun energi Ramadhan telah menguatkan hati mereka. Pahala kesabaran dalam melaksanakan ibadah di masa sulit pandemi telah mengalihkan mereka pada semuanya.

Selain ibadah yang sifatnya individul, momentum Ramadhan juga telah banyak menghiasi aktifitas kaum muslimin dengan ibadah sosial. Dampak ekonomi yang cukup dirasakan terutama bagi mereka yang memiliki aktifitas pekerjaan harian setidaknya telah sedikit terbantu dengan beberapa bantuan dari berbagai lembaga sosial yang ikut terpanggil membantu saudara setanah airnya.

Musibah Pandemi Covid-19 ini telah membuktikan bahwa sesungguhnya semangat gotong-royong di negeri ini masih kuat. Peran serta dari berbagai kalangan yang ikut memberikan kontribusi cukup mewarnai perjalanan masa-masa sulit wabah ini. Bukan hanya bantuan dalam bentuk material tetapi juga konsep, pemikiran, motivasi, inovasi bahkan tenaga untuk turun tangan langsung menjadi relawan.

Melihat kondisi yang telah berlalu, penulis setidaknya ingin menyampaikan 2 point penting yang dapat dijadikan modal yang besar bagi bangsa ini dalam menanggulangi musibah Covid-19. Dua konsep yang penulis maksudkan adalah yaitu semangat berbagi dan kepedulian, konsep yang sederhana namun menurut penulis memiliki daya ungkit yang besar jika dilakukan secara berkelanjutan.

panduan-menjalani-new-normal-saat-pandemi-corona-5f09bce5d541df75aa688715.jpg
panduan-menjalani-new-normal-saat-pandemi-corona-5f09bce5d541df75aa688715.jpg
Semangat berbagi

Menurut wikipedia berbagi (sharing) adalah pemakaian secara bersama atas sumber daya atau ruang. Ketika sebuah organisme memerlukan gizi atau oksigen misalnya, organ ini juga untuk membagi dan mendistribusikan energi yang diambil sebagai pasokan pada bagian tubuh yang memerlukannya sebagaimana sekuntum bunga membagi dan mendistribusikan bibit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun