Mohon tunggu...
ashri nurrhamdhaniah
ashri nurrhamdhaniah Mohon Tunggu... guru

“Strong people stand up for themselves, but stronger people stand up for others.”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Gaza Untuk Dunia : Api Perlawanan dan Gelombang Solidaritas Internasional

21 Agustus 2025   13:28 Diperbarui: 21 Agustus 2025   13:28 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hingga saat ini Gaza dan ketangguhannya masih berdiri kokoh melemparkan api-api perlawanan terhadap penjajahan. Di tengah keramaian dunia yang kerap mengira bahwa perlawanan telah padam, ternyata bara itu justru masih terus menyala dari celah-celah reruntuhan. Amunisi perjuangan terus muncul, bagaikan mata air yang tidak pernah kering.

Lebih dari itu, perlawanan di Gaza kini bersambut dengan arus solidaritas internasional. Salah satu aksi nyata yang tengah bergulir saat ini adalah Gerakan Global Sumud Flotilla yang akan segera berlayar dengan melibatkan 44 negara dalam misi kemanusiaan menuju Gaza.

Gerakan kemanusiaan Global Flotilla sendiri bukanlah hal baru. Sejak lebih dari satu dekade lalu, kapal-kapal sipil internasional telah berusaha menembus blokade laut Israel yang melumpuhkan Gaza. Salah satu yang paling dikenang dunia adalah tragedi Mavi Marmara (2010), ketika armada kemanusiaan diserang secara brutal oleh militer Israel di perairan internasional, menewaskan 10 aktivis dan melukai puluhan lainnya. Setelah itu, berbagai armada, seperti Handala dan kapal flotilla lainnya, terus mencoba berlayar menuju Gaza walau berulang kali dihadang dengan kekerasan.

Kini, melalui Global Sumud Flotilla 2025, perjuangan itu kembali dilanjutkan dengan membawa negara-negara bergerak secara serentak. Armada ini tidak hanya membawa bantuan kemanusiaan, tetapi juga membawa suara keadilan dan pesan perdamaian dari umat manusia: bahwa kebenaran tidak boleh dibungkam, dan bahwa kemanusiaan masih hidup, meski banyak pemimpin dunia yang tampak kering keberanian.

Di antara yang ikut serta, hadir pula peran Indonesia melalui gerakan Sumud Nusantara, bersama Malaysia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Mereka membawa misi dan tujuan yang sama yaitu sebuah representasi rakyat Asia Tenggara yang terpanggil untuk menjadi bagian dari perjuangan kemanusiaan global. Sumud Nusantara menjadi simbol bahwa bangsa kita tidak tinggal diam melihat penderitaan Gaza dan Penjajahan suatu Bangsa.

Fakta ini menegaskan bahwa perjuangan Palestina bukan hanya milik Gaza, melainkan milik seluruh umat manusia. Gaza tetap berdiri sebagai simbol keteguhan hati, sementara dunia dituntut untuk bangkit dari diamnya, menyuarakan dengan lantang bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa.

Kita semua adalah saksi sejarah, dan pada saat yang sama, kita dituntut menjadi bagian dari perubahan. Karena selama masih ada penjajahan, tanggung jawab moral dan nurani tidak boleh mati. Gaza adalah cermin bagi dunia, tentang keberanian, tentang harga diri dan tentang kemanusiaan yang tak boleh mati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun