Mohon tunggu...
Ashri Riswandi Djamil
Ashri Riswandi Djamil Mohon Tunggu... Guru - Belajar, belajar, dan belajar

wkwk land

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Efek Lain Pembelajaran Jarak Jauh

5 Agustus 2020   03:06 Diperbarui: 5 Agustus 2020   02:57 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran Jarak Dekat telah berganti menjadi Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ). Long Distance Learning ( LDL ) sudah seperti nama kolesterol. Sejak pandemi banyak kebiasaan kita yang berubah. 

Salah satunya pembelajaran di sekolah. Selama ini kita belajar secara tatap muka langsung, akibat pandemi harus belajar jarak jauh. Belajar online. Belajar daring, dan banyak istilah lainnya. 

Intinya saat ini kita mengandalkan gawai, kuota, dan biaya yang lebih banyak. Awalnya disambut dengan suka cita. Terutama bagi penghamba libur panjang. Yang berharap Tahun 2020 ini banyak tanggal merahnya. 

Do'anya terkabul. Efek pertama pandemi. Lalu Pembelajaran Jarak Jauh pun dimulai. Perjalanan pertama PJJ dimulai. Banyak suka pada awalnya. Mungkin bagi mayoritas murid iya. 

Bagi guru juga mungkin kabar bahagia. Bisa lebih banyak dengan keluarga bagi yang sudah berkeluarga atau yang masih tinggal sama orang tua, sanak famili atau siapapun. Tidak ada lagi telat karena macet di jalan. Bisa ngajar langsung dari atas kasur. Sambil rebahan. Nikmat memang. Pada awalnya.

Satu, dua pekan pun berlalu. Mulai muncul tanda-tanda kebosanan ringan. Kegiatan PJJ mulai membuat jenuh. Rutinitas yang tidak berpindah tempat. Berbeda ketika sekolah. 

Ada banyak hal yang dilakukan. Dan kali ini. Karena himbauan pemerintah, kemudian aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ). Maka klop kegiatan hanya berlangsung di rumah saja. 

Para orang tua sebagian besar yang pegawai negeri atau swasta bekerja dari rumah ( WFH ). Bosan itu timbul secara alami. Tidak ke sekolah itu satu hal, tapi tidak bisa pergi keluar dengan bebas itu hal lain. 

Bak di penjara di rumah sendiri. Sangat tidak enak memang. Serba terbatas. Selain bosan, ada efek lain yang terjadi pada murid maupun guru. Orangtua bahkan. Kelelahan fisik dan psikis semakin terasa. Mengapa? 

Dengan PJJ ataupun WFH kita tidak memiliki batasan antara bekerja dan istirahat. Karena setiap menit berkutat dengan gawai masing-masing. Hanya Ibu rumah tangga saja mungkin yang paling sehat di rumah itu. 

Karena memang sehari-harinya di rumah mengurus rumah tangga. Mungkin yang paling happy. Karena Suami dan ank-anaknya bisa membantu pekerjaan di rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun