Mohon tunggu...
sashavalia
sashavalia Mohon Tunggu... MAHASISWA

hobi, berolahragaa

Selanjutnya

Tutup

Seni

Apa Itu Retorika? Mengungkap Seni Berbicara yang Efektif

25 September 2025   09:35 Diperbarui: 25 September 2025   09:35 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Fungsi paling dasar retorika adalah untuk menginformasikan. Seorang guru yang menjelaskan teori fisika, seorang ilmuwan yang mempresentasikan hasil penelitian, atau seorang manajer yang memaparkan laporan kinerja---semuanya menggunakan retorika.

2. Fungsi Persuasif: Meyakinkan dan Mengajak Bertindak

Ini adalah fungsi yang paling sering dikaitkan dengan retorika. Persuasi bertujuan untuk mengubah atau memperkuat keyakinan, sikap, dan perilaku audiens.

3. Fungsi Argumentatif: Membangun dan Mempertahankan Kebenaran

Retorika adalah tulang punggung dari debat dan diskusi yang sehat. Fungsi argumentatif tidak sekadar untuk "menang", tetapi untuk menguji validitas suatu pendapat melalui pertukaran ide yang konstruktif.

4. Fungsi Edukatif: Membentuk Karakter dan Nilai

Retorika memiliki peran mendidik, baik bagi pembicara maupun pendengar. Bagi pembicara, proses menyusun pidato melatih kemampuan berpikir kritis, mengorganisasikan ide.  

Banyak yang memandang retorika sebagai alat untuk memutar balik fakta. Pandangan ini keliru. Retorika yang etis justru adalah tentang kejujuran dan kejelasan. Tujuannya adalah untuk menyampaikan kebenaran dengan cara yang paling mudah dicerna dan diterima oleh orang lain.

Ibaratnya, Anda memiliki obat yang sangat manjur. Retorika adalah kemampuan Anda untuk menjelaskan dengan meyakinkan mengapa obat itu perlu diminum, sehingga orang yang membutuhkan mau menerimanya. Obatnya tetap obat yang sama---yang berubah adalah cara penyampaiannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun