Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... -

Mengembara di London sekitar 10 tahun dan kembali ke Jakarta akhir 2011, ingin berbagi cerita mengenai Inggris dan Eropa serta kisah perjalanan lainnya. Silahkan berkunjung pula ke asepsetiawan.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bunga di St James’s Park (2)

5 Mei 2011   08:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:03 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah tertunda beberapa hari, saya lanjutkan kembali kunjungan ke taman depan Istana Buckingham: St James's Park. Taman ini yang setiap musim semi dan panas dihiasi bunga berbagai jenis ini dikelilingi tiga istana penting. Istana paling tua adalah Westminster yang sekarang menjadi gedung parlemen dikenal dengan nama Houses of Parliament, St James's Palace dan tentu saja Buckingham Palace. Setelah taman ini dibuka untuk umum pada  era Raja Charles. diperkenalkan permainan dari Perancis Pelle Melle. Saya tidak tahu persis permainan ini tapi dalam beberapa penjelasan kira-kira begini. Pemainnya menggunakan sebuah mallet seperti palu dari kayu untuk memasukkan bola masuk ke sebuah keranjang. Nah dari nama ini kemudian halaman di St James's Park ini diberi nama sampai sekarang Pall Mall dan The Mall. Mungkin itu kira-kira nama yang muncul sampai sekarang The Mall -sebuah jalan yang luas menuju Buckingham dan Pall Mall nama tempat juga dekat istana Inggris ini. Tradisi ini berlangsung sampai sekarang ! Kemudian tahun 1664, duta besar Rusia saat itu menghadiahkan sepasang burung pelikan kepada raja Inggris. Nah tradisi ini juga berlangsung sampai sekarang dimana para duta besar memberikan  hadiah burung pelikan yang kemudian disimpan di danau di taman ini. Selama abad ke-18 terjadi beberapa perubahan kecil. Di ujung salah satu kanal kemudian ditutup dengan tanah lalu dibuatlah di sana lapangan parade untuk Horse Guards. Lalu tahun 1770 Kolam Rosamond hilang. Tahun 1761 keluarga kerajaan membeli bangunan di ujun Mall yang disebut Bukcingham House. Tahun 1820-an, taman ini kembali dipermak dengan bagus. Gaya diubah menjadi lebih natural. Kanalnya menjadi danau yang membentuk kurva. Jalan berliku di dalam taman  digantikan dengan jalan lebih besar dan luas. Rangkaian bunga juga diubah lebih menarik. Lalu Buckingham House diperluas dengan menempatkan marmer di pintu masuknya  sehingga lebih  anggun. Perombakan ini dipimpin Pangeran Regent yang kemudian menjadi Raja George IV. Perombakan terjadi bagian dari proyek yang sekarang menjadi ciri utama London termasuk Regent's Park dan Regent's Street. Proyek perombakan monumen penting London ini diawasi oleh John Nash. Dialah yang memberikan arahan akan disain taman tahun 1827 yang kemudian dalam satu tahun St James's Park selesai. Nah taman yang saya saksikan sekarang ini tahun 2011 masih banyak dipengaruhi oleh rancangan Nash. Jadi Anda bayangkan sendiri sudah sekitar dua abad St James's Park dalam kondisi sebagian besar seperti sekarang yang terlihat. Bunga semakin indah dan terawat. Halaman luas membentang untuk bercengkrama keluarga atau para pengunjung. Musim panas yang menyengat bisa meneduhkan di halaman taman ini. Pengunjung dapat tidur seharian menikmati udara yang teduh di St James's Park ini manakala musim panas datang. Tapi tentu jangan coba berleha-leha di taman ini tatkala musim dingin. Jelas akan membeku tubuh kita ! Oh ya perlu diingat tahun 1887 lalu lintas diijinkan lewat ke istana ini melalui The Mall. Sampai sekarang Anda pun bisa mengarahkan taksi atau mobil melalui jalan persis di depan Buckingham sekedar untuk mengambil foto atau berhenti di sana. Namun jelas tidak ada tempat parkir di dekat istana ini dan tidak boleh parkir di depan istana tentu saja. Saya bayangkan sekarang kalau tidak ada larangan maka akan muncul ojeg Indonesia di sana ! Soalnya kalau jalan kaki dari istana ini lumayan jauh ke kendaraan umum terdekat termasuk kereta bawah tanah. Gerbang Marble Arch diluar Istana Buckingham kemudian dipindahkan ke perempatan dekat Oxford Street dan Park Lane tahun 1851. Daerah di depat istana dirancang ulang antara tahun 1906 dan 1924 untuk menyimpan Victoria Memorial. Anda bisa melihat semacam bundaran di depan istana dengan patung Ratu Victoria. Jembatan yang melintasi danau ini dibangun tahun 1857 dan seratus tahun kemudian digantikan dengan jembatan beton yang terlihat sekarang. Dari jembatan ini saya dapat mengambil gambar Buckingham juga danau yang lumayan luas dengan kebun yang rimbun dengan pepohonan serta angsa, bebek dan pelikan yang saat yang berkunjung tidak terlihat. Perkembangan lainnya, tahun 2004 dibuka restoran agar suasananya lebih nyaman bagi mereka yang ingin menikmati taman sambil makan siang atau minum kopi. Sekarang malah di beberapa sudut ada pedagang kaki lima berizin yang menjual makanan, minuman dan cendera mata. Anda tidak akan kelaparan dan kehausan kalau jalan-jalan  di sini. Namun sebaiknya memang membawa makanan dari rumah, menggelar tikar dan menikmati hidangan sambil melihat-lihat bunga yang indah di sekitar taman. Pedagang kaki lima di sini maksudnya penjaja makanan dengan kios yang lumayan bagus di sudut-sudut taman. Tidak banyak memang tapi lumayan antri kalau mau membeli ice cream sama sekali. Tentu bagi pedagang Inggris tidak terpikirkan menjual bakso misalnya. Selain nyaman dan asri dipenuhi bunga St James's Park juga bersih. Para pengunjung disediakan tempat sampah yang tertib membuangnya di sana, tidak dilempar berserakan di taman atau danau. Tampaknya di beberapa taman Indonesia saatnya memberikan dorongan agar para pengunjung juga tertib dan disiplin tidak melempar sampah sembarangan sehingga bisa menikmati taman sekecil apapun. ****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun