Mohon tunggu...
Asep S Solikhin
Asep S Solikhin Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Guru Hoby menulis "khoirunnasi anfa'uhum linnas"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Penting Kurikulum

20 Agustus 2022   07:39 Diperbarui: 20 Agustus 2022   07:43 1805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menilai dan memilih sesuatu yang relevan atau kontekstual sebagai kontrol sosial

peserta didik dengan latarbelakang beragam suku, budaya, bahasa, adat istiadat dan agama harus menjadi pijakan awal dalam pengembangan kurikulum. Sehingga kurikulum dapat digunakan sesuai dengan konteks dimana satuan pendidikan itu berada.

Sesuai peran guru sebagai ujung tombak implementasi kurikulum dalam proses pembelajaran, guru harus tahu bahwa kurikulum nasional itu perlu disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan. Oleh sebab itu, pengembangan kurikulum diperlukan di setiap satuan pendidikan. Disinilah peran guru sebagai pemilik dan pengembang kurikulum di satuan pendidikan. Guru harus melakukan adaptasi sesuai dengan konteks dan karakteristik peserta didik. Begitu pun dengan pembelajarannya. Gurulah yang lebih mengetahui kebutuhan peserta didiknya, kompetensi apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mewujudkannya.

Proyeksi pendidikan 2030 yang dilakukan OECD mengarahkan bahwa kompetensi tidak hanya fokus pada: kognitif, sikap, psikomotorik, tetapi ada value/nilai yang melengkapi kompetensi peserta didik. Saat ini kualitas literasi dan numerasi kesehatan mental dan sosial emosional peserta didik merupakan pondasi atau prasyarat yang diperlukan peserta didik. Ini untuk membangun kompetensi transformatif dengan siklus belajar, antisipasi-aksi-refleksi menuju pembelajaran sepanjang hayat.

Tranformasi pembelajaran dengan paradigma baru menekankan pada penguatan kompetensi dan materi esensial atau bermakna. Bukan pada banyaknya materi atau konten yang didapatkan peserta didik, melainkan konten/materi yang esensial dalam pembelajaran yang dilaksanakan secara mendalam. Proses pembelajaran tersebut salah satunya dapat menggunakan siklus pembelajaran inkuiri yang menekankan pada rasa ingin tahu sebagai sebagai dorongan belajar yang kuat pada peserta didik. Pentingnya rasa ingin tahu peserta didik perlu dimunculkan kemudian digabungkan dengan obrolan atau percakapan yang menjadi bagian dari pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan terbuka seperti mengapa? apa? dan bagaimana? merupakan cara guru untuk menstimulasi tujuan belajar peserta didik, mengekslporasi apa yang telah mereka ketahui sehingga menghasilkan dampak yang bermakna dalam penyelidikan-penyelidikan yang peserta didik lakukan.

Seperti apa siklus pembelajaran inkuiri itu?

Menyalakan rasa ingin tahu peserta didik perlu dilakukan, agar membuat imajinasi mereka berjalan dan bekerja dalam fikirannya.

Mencari tahu, mengumpulkan data, fakta dan bukti dari eksplorasi apa yang peserta didik telah ketahui serta menemukan informasi baru dengan beragam keterampilan yang mereka miliki.

Memilah, mengorganisasi, menganalisa, menerjemahkan dan mengkomunikasikan apa yang peserta didik pelajari dengan berfokus pada peningkatan keterampilan berfikir

Membuat koneksi, mencoba menghubungkan dengan topik lain yang terkait dengan konteks diri peserta didik dan lingkungannya

Menyelami, mendalami, mendorong peserta didik mengambil makna atau esensi dari kegiatan belajarnya melalui penyelidikan juga peserta didik mendalami atau menyelami rasa ingin tahu lebih jauh dari pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab dalam diri mereka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun