Mohon tunggu...
Asep Totoh Widjaya
Asep Totoh Widjaya Mohon Tunggu... Dosen - Keep Smile and Change Your Life

Guru SMK Bakti Nusantara 666-Kepala HRD YPDM Bakti Nusantara 666 Cileunyi Kab.Bandung, Wakil Ketua BMPS Kab. Bandung, Dosen di Universitas Ma'soem, Konsultan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Swasta dan PPDB 2021

22 Februari 2021   09:25 Diperbarui: 22 Februari 2021   09:25 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto SMA AL Ma'Soem

SETIAP pengumuman hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah negeri dinilai terlalu mepet dengan dimulainya tahun ajaran baru. Misalnya, PPDB 2020 yang lalu, imbasnya bagi sekolah swasta banyak yang kesulitan dalam menampung siswa.

Ada banyak orang tua murid yang kecewa dengan pendaftaran PPDB yang berlaku tahun-tahun sebelumnya. Para siswa hingga orang tua menjadi turut kewalahan dalam mengurus pendaftaran anaknya untuk masuk sekolah swasta. Karena, proses penerimaan hanya tersisa tiga hari.

Selain para siswa dan orang tua kebingungan untuk memilih sekolah swasta yang mana, biasanya kendala lainnya sulitnya memilih sekolah yang dianggap tepat karena persaingan antar sekolah swasta yang saling berebut murid.

Kebiasaan ini menjadi rutinitas setiap tahun awal pelajaran baru setelah pengumuman penerimaan sekolah negeri. Biasanya, siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri akan berupaya mencari sekolah swasta.

Selain itu potensi siswa yang mundur tiba-tiba karena diterima di sekolah negeri, jadi masalah lain yang dihadapi sekolah swasta. Bagaikan borok lama yang terus berulah, bahkan ada banyak kasus yang terjadi walau quota siswa negeri sudah dibatasi dan PPDB telah di tutup namun masih ada saja oknum jalur belakang.

Kalau untuk sebagian sekolah swasta yang diminati mungkin tidak besar pengaruhnya, karena animo sekolah swasta pilihan atau favorit juga terbaik lebih menarik dari sekolah negeri. Akan tetapi bagi sekolah swasta yang lainnya bisa menjadi banyak terganggu.

Dilansir Antara, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat akan melibatkan atau memasukkan sekolah swasta dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) Tahun 2021 tingkat sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK) dan sekolah luar biasa (SLB).

Rencana tersebut diusulkan karena selama ini banyak siswa yang gagal dalam penerimaan PPDB (tidak masuk sekolah negeri) karena faktor jumlah sekolah negeri yang sangat terbatas.

Berdasarkan evaluasi pelaksanaan dari PPDB tahun lalu, hanya terserap 41 persen peserta PPDB yang lolos. Sehingga tahun 2021 pihak Disdik Jabar ingin mencoba agar sekolah swasta bisa masuk PPDB sehingga pilihan sekolah lebih banyak.

Pada PPDB Tahun 2020 jumlah sekolah negeri tingkat SMA, SMK dan SLB minim yakni hanya ada 833 sekolah negeri, sedangkan sekolah swasta jumlahnya mencapai 4.146.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun