SETIAP pengumuman hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah negeri dinilai terlalu mepet dengan dimulainya tahun ajaran baru. Misalnya, PPDB 2020 yang lalu, imbasnya bagi sekolah swasta banyak yang kesulitan dalam menampung siswa.
Ada banyak orang tua murid yang kecewa dengan pendaftaran PPDB yang berlaku tahun-tahun sebelumnya. Para siswa hingga orang tua menjadi turut kewalahan dalam mengurus pendaftaran anaknya untuk masuk sekolah swasta. Karena, proses penerimaan hanya tersisa tiga hari.
Selain para siswa dan orang tua kebingungan untuk memilih sekolah swasta yang mana, biasanya kendala lainnya sulitnya memilih sekolah yang dianggap tepat karena persaingan antar sekolah swasta yang saling berebut murid.
Kebiasaan ini menjadi rutinitas setiap tahun awal pelajaran baru setelah pengumuman penerimaan sekolah negeri. Biasanya, siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri akan berupaya mencari sekolah swasta.
Selain itu potensi siswa yang mundur tiba-tiba karena diterima di sekolah negeri, jadi masalah lain yang dihadapi sekolah swasta. Bagaikan borok lama yang terus berulah, bahkan ada banyak kasus yang terjadi walau quota siswa negeri sudah dibatasi dan PPDB telah di tutup namun masih ada saja oknum jalur belakang.
Kalau untuk sebagian sekolah swasta yang diminati mungkin tidak besar pengaruhnya, karena animo sekolah swasta pilihan atau favorit juga terbaik lebih menarik dari sekolah negeri. Akan tetapi bagi sekolah swasta yang lainnya bisa menjadi banyak terganggu.
Dilansir Antara, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat akan melibatkan atau memasukkan sekolah swasta dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) Tahun 2021 tingkat sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK) dan sekolah luar biasa (SLB).
Rencana tersebut diusulkan karena selama ini banyak siswa yang gagal dalam penerimaan PPDB (tidak masuk sekolah negeri) karena faktor jumlah sekolah negeri yang sangat terbatas.
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan dari PPDB tahun lalu, hanya terserap 41 persen peserta PPDB yang lolos. Sehingga tahun 2021 pihak Disdik Jabar ingin mencoba agar sekolah swasta bisa masuk PPDB sehingga pilihan sekolah lebih banyak.
Pada PPDB Tahun 2020 jumlah sekolah negeri tingkat SMA, SMK dan SLB minim yakni hanya ada 833 sekolah negeri, sedangkan sekolah swasta jumlahnya mencapai 4.146.