Mohon tunggu...
Askhar Wijaya Subiyanto SH
Askhar Wijaya Subiyanto SH Mohon Tunggu... Advokat / Pengacara, Managing Partner pada Kantor Pengacara Wijaya Infinite And Company.

Hallo, Salam Sejahtera, Perkenalkan saya Askhar Wijaya Subiyanto, SH., usia saat ini menjelang 40 tahun. Profesi saya sehari - hari adalah sebagai Advokat / Pengacara. Saya mempunyai Firma Hukum bernama Wijaya Infinite And Company. Selain bermain musik dan mengkoleksi batu mulia dan permata, saya juga mempunyai hobi menulis, bisa terkait isu hukum, sastra, politik dan lain lain. Inilah sekilas tentang diri saya, Salam damai, Salam kebajikan.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

** Tinjauan Legal Perusahaan Yang Bukan Sebagai Advokat Dalam Hal Mewakili Kepentingan Perusahaan Di Pengadilan **

8 Mei 2025   16:55 Diperbarui: 8 Mei 2025   17:28 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber  Gambar  :  Wijaya  Infinite & Co. 

** Apakah  Legal  Perusahaan  Yang  Tidak  Berstatus  Sebagai  Advokat  Pada  Perseroan  Terbatas  Bisa  Mewakili  Kepentingan  Hukum  Perusahaan  di  Pengadilan ? **

==============================

Oleh  karena  pembahasan  ini  lingkupnya  adalah  Perseroan  Terbatas,  maka  penting  untuk  kita  UU  No.  40  Tahun  2007  Tentang  Perseroan  Terbatas,  mengingat  UU  PT  telah  mengatur  kewenangan  Direksi  sebagai  organ  perseroan  untuk  mendelegasikan / memberikan  kuasa  dalam  hal  melakukan  perbuatan  hukum  tertentu.

Pasal  98  Ayat  (1)  UU  PT  menyatakan  :  "Direksi  adalah  organ  perseroan  yang  mewakili  perseroan  baik  di  dalam  maupun  di  luar  pengadilan".

Lebih  lanjut  Pasal  103  UU  PT  menyatakan  :  "Direksi  dapat  memberi  kuasa  tertulis  kepada  1  (orang)  karyawan  atau  lebih  atau kepada  orang  lain  untuk  dan  atas  nama  Perseroan  melakukan  perbuatan  hukum  tertentu  sebagaimana  diuraikan  dalam  surat  kuasa".

Dasar  hukum  pemberian  kuasa  juga  dapat  ditemukan  dalam  Pasal  1792 BW / KUH  Perdata  yang  mana  menyatakan  :  "Suatu Perjanjian  dengan  mana  seseorang  memberikan  kekuasaan  kepada  orang  lain,  yang  menerimanya,  untuk  atas namanya  menyelenggarakan  suatu  urusan".

Bahwa  apabila  kita  mencermati  ketentuan  Pasal  1792  BW  Juncto  Pasal  Pasal  103  UU  PT  tersebut,  muncul  pertanyaan  hukum  :  "Apakah  karyawan  Perseroan  yang  mendapat  kuasa  dari  Direksi  dapat  bertindak  untuk  dan  atas  nama  Perseroan  saat  berperkara  secara  perdata  di  Pengadilan  seperti  halnya  Advokat ?"

Dalam  praktek  persidangan  perkara  perdata,  saat  di  laksanakan  sidang  perdana,  Hakim  secara  Ex - Officio  akan  meminta  wakil / kuasa  dari  para  pihak  yang  berperkara  (Penggugat / Tergugat, Pemohon / Termohon)  untuk  menunjukkan  Surat  Kuasa  dan  izin  praktek  sebagai  Advokat  atau  setidaknya  menunjukkan  Surat  Kuasa  Insidentil  (jika  ada  hubungan  keluarga),  jika  wakil  tersebut  berstatus  PNS  yang  mewakili  kepentingan  institusi  Pemerintah,  maka  harus  memperlihatkan  Surat  Tugas  dan  Kuasa.

Dengan  demikian,  Hakim  dalam  hal  ini  juga  mempunyai  peranan  penting  untuk  dapat  tidaknya  memberikan  ijin  dan / atau  menyatakan  sah  atau  tidaknya  kedudukan  penerima  kuasa  guna  mewakili  kepentingan  hukum  pemberi  kuasa.

Selanjutnya,  yang  perlu  diketahui  lagi  adalah  :  pasca  Pasal  31  UU  No. 18  Tahun  2003  tentang  Advokat  terkait  adanya   penerapan  sanksi  pidana  bagi  orang  yang  bertindak  "seolah - olah"  sebagai  Advokat  dinyatakan  tidak  mempunyai  kekuatan  hukum  mengikat  oleh  Mahkamah  Konstitusi  (lihat  Putusan  MK  No. 006 / PUU -- II / 2004),  kemudian  lebih  detail  lagi  Mahkamah  Agung  dalam  buku  Pedoman  Teknis  Administrasi  dan  Teknis  Peradilan  halaman  53  F  poin  D  telah  memberi  petunjuk  bahwa  "dalam  hal  perwakilan  pihak - pihak  yang  bersengketa  (perdata)  di  Pengadilan,  maka  yang  dapat  bertindak  sebagai  kuasa / wakil  dari  Penggugat  atau  Tergugat,  Pemohon  atau  Termohon  yang  pihaknya  merupakan  Perseroan  Terbatas  sebagai  Badan  Hukum  adalah  Direksi / Pengurus  atau  karyawan  yang  ditunjuk  dari  suatu  badan  hukum".

Dengan  demikian,  dapat  ditarik  suatu  kesimpulan  bahwa  secara  hukum  Legal  Officer / karyawan  pada  perusahaan  berbasis  Perseroan  Terbatas  yang  tidak  berstatus  sebagai  Advokat  bisa  mewakili  perusahaan  di  pengadilan  sebagai  pihak  yang berperkara  dalam  perkara  perdata,  dengan  ketentuan  harus  ada  Surat  Kuasa  dari  Direksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun