Mohon tunggu...
Asa Mulchias
Asa Mulchias Mohon Tunggu... -

Author | Columnist | Editor | Book Mentor

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penyakit Dalih

1 Januari 2015   23:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:01 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14201039471794027680


Boleh jadi, buku-buku motivasi terus ditulis dan diterbitkan. Oleh berbagai penulis, oleh berbagai penerbit. Tapi, buku satu ini, bisa dibilang, adalah salah satu yang terbaik. Tak heran, buku ini bahkan kerap menjadi rujukan penulis-penulis buku motivasi lainnya. Uniknya, sang pengarang, David J. Schwartz, bukan seorang trainer, pebisnis, atau politikus. Schwartz adalah seorang pendeta, yang pandai memahami situasi dan menjelaskannya dalam kata-kata. Mengubah mindset, itu tujuannya.

Judul asli buku ini adalah “The Magic of Thinking Big.” Telah diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk Indonesia. Buku terjemahan dalam negeri berjudul “Berpikir dan Berjiwa Besar” diterbitkan pada tahun 2007 oleh Binarupa Aksara—dan luar biasanya terus dicetak hingga sekarang. Terjemahannya apik, mudah dimengerti, disertai dengan contoh-contoh kasus yang sesuai.

Secuplik mengenai “The Magic of Thinking Big,” Schwartz menangkap fenomena yang menggelikan terjadi di sekitar kita setiap hari. Di mana banyak masalah terjadi, dan sangat sedikit kesuksesan yang diraih orang-orang. Menurut Schwartz, semua dimulai dari cara berpikir manusia. Cara berpikir yang salah menyebabkan tindakan yang salah. Tindakan yang salah menyebabkan hasil yang salah. Tapi, karena sejak awal kita selalu percaya dengan kebenaran apa yang kita pikirkan, kegagalan tak akan membuat kita introspeksi. Malah, kita—dengan senang hati—menuding faktor lain sebagai penyebabnya.

Contoh persoalan ini dibahas dengan asyik oleh Schwartz di bab kedua “Sembuhkan Diri Anda dari Dalih, Penyakit Kegagalan.” Di bab ini, penulis seperti menampar pipi kita dengan situasi-situasi kegagalan dan bagaimana umumnya manusia dalam menghadapinya. Kegagalan selalu mengajak kita untuk berdaih soal usia (terlalu muda atau sudah terlalu tua), bakat (dia dianugerahi Tuhan skill yang luar biasa, sedang aku tidak), kecerdasan (dia memang dilahirkan jenius, sedang aku biasa-biasa saja), kesempatan, kesehatan, bahkan takdir.

Inilah, jelas Schwartz, penyakit dalih. Kita terinfeksi keyakinan yang mengatakan: ada alasan kenapa kegagalan-kegagalan dalam hidup kita terjadi. Semua kegagalan adalah ulahnya. Bukan kesalahan kita. Nah, di sinilah persoalannya. Sebab, dengan berpikir seperti ini, kita kehilangan kesempatan untuk berubah. Karena yang salah bukan kita. Sehingga tak perlu ada yang dievaluasi. Tak perlu ada yang harus dikoreksi. Pantaslah bila kemudian kita selalu jadi orang gagal.

Merasa tersindir?

Schwartz memang jagonya menyindir. Hebatnya, sindirannya tak membuat kita malu dan malah terpikat dengan buku setebal 400-an halaman ini. Begitu menginspirasi, sampai-sampai bab demi bab Anda bisa lahap tanpa rasa bosan. Bab-bab yang akan memikat Anda itu berjudul:

• Percaya Anda Dapat Berhasil, maka Anda pun akan Benar-benar Berhasil
• Sembuhkan Diri Anda dari Dalih, Penyakit Kegagalan
• Bangun Kepercayaan dan Hancurkan Ketakutan
• Bagaimana Berpikir Besar
• Bagaimana Berpikir dan Bermimpi secara Kreatif
• Anda adalah Apa yang anda Pikirkan mengenai Diri Anda.
• Atur Lingkungan Anda: Gunakan yang Kelas Satu
• Jadikan sikap Anda Sekutu Anda
• Berpikir Benar tentang Orang Lain
• Dapatkan Kebiasaan Bertindak
• Bagaimana Mengubah Kekalahan Menjadi Kemenangan
• Gunakan Tujuan untuk Membantu Anda Bertumbuh
• Bagaimana Berpikir seperti Pemimpin
• Bagaimana Menggunakan "Mukjizat" Berpikir Besar di dalam Situasi Kehidupan yang Paling Kritis

Kalau Anda hanya bisa membeli satu buku motivasi selama hidup Anda, mungkin buku inilah yang layak Anda miliki. Sebuah karya yang harus Anda koleksi dan pelajari. Buku yang betul-betul bisa mengubah kualitas Anda.

Skor dari saya, skala 1 - 5, buku ini dapat: 6 bintang![]

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun