Mohon tunggu...
Arzu Nasruloh
Arzu Nasruloh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Arzu Nasruloh

Mahasiswa Pendidikan Matematika Unissula program studi pendidikan matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Mengatasi Ketakutan Matematika Di kelas: Membangun Pemahaman dan Kepercayaan Diri Siswa

10 Januari 2024   16:40 Diperbarui: 10 Januari 2024   16:53 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Kondisi Siswa Dikelas

Belajar matematika, dengan seluruh kompleksitas angka dan rumusnya, seringkali menjadi sumber kecemasan bagi banyak siswa. Padahal, pemahaman matematika memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan ini bisa timbul karena ketidakmampuan memahami materi atau merasa tidak mendapatkan jawaban yang tepat. Frustrasi dan kesal juga bisa muncul ketika siswa kesulitan, yang berpotensi mengembangkan ketidaksukaan pada matematika.

Menurut penelitian dari Science Daily, kecemasan matematika tidak hanya disebabkan oleh pengalaman negatif, tetapi juga ada faktor genetik yang terkait dengan kecemasan umum dan keterampilan matematika. Pendekatan yang kurang positif terhadap matematika sejak dini, seperti kurangnya asosiasi positif sebelum memasuki sekolah, juga dapat berkontribusi pada kecemasan tersebut.

Tantangan utama dalam pendidikan matematika adalah bagaimana mengatasi kecemasan siswa yang dapat menghambat kemampuan mereka dalam belajar dan berdampak pada prestasi akademis. Inilah beberapa strategi yang dapat membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung dan membangun kepercayaan diri siswa.

1. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Aman dan Dukungan:

Guru perlu memastikan bahwa kelas adalah tempat yang nyaman bagi siswa. Membangun hubungan positif antara guru dan siswa dapat membantu mengurangi ketegangan terkait dengan matematika.

2. Menyesuaikan Pendekatan Pengajaran:

Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Guru harus menyesuaikan metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan beragam siswa dan menggunakan materi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

3. Memberikan Umpan Balik Positif dan Konstruktif:

Pujian dan umpan balik konstruktif membantu membangun kepercayaan diri siswa. Ini juga memotivasi mereka untuk terus belajar tanpa rasa gagal.

4. Menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun