Mohon tunggu...
Aryo Darpito
Aryo Darpito Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Fotografer

Haloo! Aku Aryo. Penulis yang suka jalan-jalan sambil foto-foto. Sembari nulis, sembari motret.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mendalami Kesetiaan Menuju Berkat

3 Maret 2024   20:11 Diperbarui: 3 Maret 2024   20:15 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pengantar

   Dalam menjalin relasi yang intim dengan orang lain, terutama lawan jenis, dituntut apa yang disebut dengan kesetiaan. Saling percaya, saling memberikan dukungan moral, dan peka terhadap perasaan pasangan menjadi kunci berjalannya relasi yang baik. Hal-hal ini diperlukan sehingga hubungan yang sedang dijalani tidak "berat sebelah" dan memberikan rasa nyaman antar pribadi.

   Dalam perjalanan relasi, tak terelakkan konflik dan masalah yang berdatangan silih berganti. Ekspektasi akan momen-momen indah ternyata tidak berjalan sesuai dengan pemikiran ideal yang sudah diniatkan sedari awal. Ketika konflik dan masalah hadir, kesetiaan itu diuji. Bertahan atau meninggalkan dan beralih ke hal yang lebih buruk?  

   Pada tulisan singkat ini kita akan menelisik lebih dalam bagaimana sejarah Bangsa Israel yang terpilih menjadi "bangsa pilihan Allah", dituntun untuk keluar dari perbudakan bangsa Mesir dan menuju tanah yang dijanjikan untuk menjadi milik pusaka mereka, namun mereka tidak menaruh perhatian pada kasih Allah yang mana mereka berbalik dari Allah yang telah memberikan mereka kenyamanan dengan memberikan tempat bernaung sehingga mereka mendapat kemurkaan Allah karena ketidaksetiaan mereka.

Rasa syukur sebagai fondasi kesetiaan

   Sikap penuh syukur, artinya sikap yang selalu cukup akan segala hal dan memberi batasan diri untuk tidak menuntut lebih. Dengan begitu, kesetiaan akan tampil sebagai buah dari rasa syukur yang dibina terus-menerus. Dalam perjalanan keluar dari perbudakan Bangsa Mesir, Bangsa Israel adalah bangsa yang selalu merasa tidak cukup dan menuntut lebih, bahkan ketika mereka telah diberi tanah yang cukup untuk tempat mereka bertumbuh dan berdinamika.

   Perubahan sikap dari Bangsa Israel menunjukkan bagaimana rasa syukur belum berakar. Berkat yang melimpah, perlindungan Allah terhadap mereka, dan Utusan Allah yang menjadi pemimpin mereka nampaknya belum cukup untuk menumbuhkembangkan semangat juang dan sikap syukur mereka. Ini nampak jelas ketika Yosua sudah menyerahkan dan membagi-bagi tanah sesuai milik pusaka mereka masing-masing lalu meninggal dunia, Bangsa Israel seperti tidak puas akan apa yang mereka miliki. Seharusnya Allah yang mereka muliakan, malahan mereka beribadah kepada allah lain yaitu Baal dan para Asytoret.

   Bangkitlah murka Tuhan atas mereka dan menyerahkan mereka ke dalam tangan para perampok (bdk. Hak 2:14). Ayat ini menunjukkan bagaimana Tuhan berusaha untuk menyadarkan bahwa hanya Dialah yang dapat membawa Bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir dan menuju pada kenyamanan di Tanah Terjanji. Namun mereka berbalik dan "menyembah yang tidak patut disembah."

Kesetiaan menuju berkat, sebuah refleksi.

   Dalam KBBI, setia berarti berpegang teguh, baik dalam pendirian, janji dan sebagainya. Kesetiaan berarti keteguhan hati, ketaatan dan kepatuhan. Kalau ditarik dalam ilustrasinya dalam keseharian kita, bisa seperti ini. Jika kita telah membuat janji, kesepakatan yang sudah dilakukan jauh-jauh hari dengan orang yang mungkin ini kesempatan yang sangat penting, bilamana jika hal ini tidak terlaksana, tentu kita akan merasa tidak nyaman dan bisa jadi "naik pitam" kepada teman kita yang sudah bersama-sama membuat kesepakatan itu.

  Fluktuatif kehidupan membuat kita kadang "gregetan". Tidak sabaran. Senangnya akan hal-hal yang tidak membutuhkan proses yang lama. Serba instan. Jika ada hal yang tidak sesuai dengan target ideal yang telah kita taruh di jurnal harian kita, kita akan pasti merasa sudah tidak ada harapan lagi dan mengalihkannya ke sesuatu yang dapat menyenangkan diri, yang dapat disebut dengan "kesenangan sementara".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun